SMAN 2 Batang Juara Umum ALSA E-Fest Undip
Batang - 4 pelajar SMAN 2 Batang mengukir prestasi dengan menjadi Juara umum pada Asian Law Student’s Assosiation (ALSA) English Festival yang digelar setiap tahunnya oleh Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
Batang - 4 pelajar SMAN 2 Batang mengukir prestasi
dengan menjadi Juara umum pada Asian Law Student’s Assosiation (ALSA) English
Festival yang digelar setiap tahunnya oleh Fakultas Hukum Universitas
Diponegoro (Undip) Semarang.
ALSA merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang
melingkupi mahasiswa hukum dan telah 11 tahun berkiprah untuk mengenalkan
keberadaannya bagi pelajar SMA Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan
wilayah lain di Pulau Jawa.
Guru bahasa Inggris, Arie Laksmie Dewie mengatakan,
setiap tahunnya 10 pelajar SMA mengikuti festival tersebut, untuk beberapa
cabang perlombaan, di antaranya spelling
bee (mengeja abjad bahasa Inggris), megamind
(cerdas cermat bahasa Inggris), newscasting
(membaca berita berbahasa Inggris).
“Anak didik saya lolos untuk megamind Juara 1 dan spelling
bee Juara 2. Sempat tiga kali belum berhasil, namun akhirnya di tahun
keempat mengikuti festival tersebut, alhamdulillah meraih juara umum dan trofi
bergilir,” katanya, usai mendampingi keempat anak didiknya menerima trofi dari
ALSA Undip Semarang, di ruang laboratorium, SMAN 2 Kabupaten Batang, Senin
(6/12/2021).
Selama satu bulan secara khusus mendapat bimbingan
dan pendampingan dari para guru bahasa Inggris, baik secara daring maupun
luring.
“Target kami kedepan perwakilan yang dikirim bisa
meraih tiga besar, sehingga bisa mempertahankan prestasi juara umum,” tegasnya.
Ia mengharapkan, di jenjang pendidikan berikutnya,
mereka akan memperoleh akses kemudahan ketika mengikuti Seleksi Bersama Masuk
Perguruan Tinggi Nasional (SBMPTN), melalui piagam dan prestasi yang telah
diraih.
“Siswa-siswi kami yang mengikuti festival mulai dari
kelas X-XII adalah Tanaya Mardiah Wijayanti, Nicolas Ananda, Hisyam Hibatul
Azizi dan Figo Pandu Satria,” terangnya.
Prestasi yang diraih juga dapat dimanfaatkan untuk
mendukung Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), salah satu yang dimungkinkan
menjadi penerjemah atau bahkan profesi lain yang lebih menjanjikan.
Salah satu siswa, Nicolas Ananda mengutarakan,
tertarik mempelajari bahasa Inggris lebih dalam karena dukungan kedua orang
tua. Termasuk berprestasi di segala perlombaan yang bernuansakan bahasa
Inggris.
“Kami tidak menyangka bakal jadi pemenang pertama
karena niat awalnya untuk mengasah kemampuan dalam berbahasa Inggris. Dan
ternyata menang, yang merupakam hasil perjuangan bersama selama sebulan
berlatih,” ungkapnya.
Para guru selalu mengingatkan, setelah meraih
prestasi tetap bersikap sederhana dan rendah hati, karena di luar masih banyak
orang-orang yang prestasinya melebihi yang diraih sekarang.
Ketua pelaksana ALSA E-Fest, Yusfina, yang juga
mahasiswi Fakultas Hukum Undip mengatakan, sebelum Pandemi Covid-19, kegiatan
ini digelar secara tatap muka dan hanya diikuti oleh pelajar SMA di wilayah
Jateng dan DIY.
“Tahun 2019 lalu digelar secara tatap muka. Habis
itu digelar secara daring dan mulai diikuti palajar dari luar Jateng/DIY,
seperti Jawa Timur, Jawa Barat dan DKI Jakarta,” tuturnya.
Sebelum pandemi, kegiatan ALSA E-Fest tidak hanya
untuk mengasah kemampuan berbahasa Inggris, tetapi disisipi pula dengan bazar
berupa kesempatan beasiswa kuliah ke luar negeri.
“Tahun lalu alumni kami sudah ada yang berhasil
mendapatkan beasiswa S2 ke Leaden School Holland, untuk belajar seputar hukum
di sana,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)