Stand Up Komedi, Sarana WBP Ungkapkan Imajinasi
Batang - Lama tak bertemu keluarga karena terhalang oleh Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarat (PPKM), akhirnya memunculkan ide agar para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mengungkapkan imajinasinya dengan mengikuti lomba stand up komedi.
Batang - Lama tak bertemu keluarga karena terhalang
oleh Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarat (PPKM), akhirnya memunculkan ide
agar para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mengungkapkan imajinasinya dengan
mengikuti lomba stand up komedi.
Lomba tersebut merupakan yang pertama kali digelar
dan diinisiasi oleh Kepala Rutan Kelas IIB Batang Rindra Wardhana, sekaligus
memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia.
“Teman-teman WBP ini kan sudah lama tidak dikunjungi
keluarganya, otomatis semua kegiatan serba dibatasi karena pandemi. Jadi
kegiatan ini merupakan cara untuk menghibur diri dan penyegaran pikiran, serta
memacu mereka dengan menggelar acara yang sederhana namun menarik,” katanya,
usai menyaksikan WBP berekspresi, di Aula Rutan Kelas IIB Kabupaten Batang,
Sabtu (28/8/2021).
Ia mengatakan, stand up komedi memang salah satu
media untuk menuangkan ide, angan-angan dan perasaan, namun tetap diberikan
batasan-batasan tertentu, seperti jauh dari unsur Suku, Agama, Ras dan
Antargolongan (SARA), penghinaan dan sejenisnya.
“Mereka tetap bisa menyampaikan imajinasi dan
aspirasinya yang bersifat positif,” tuturnya.
Ia berharap, kegiatan ini dapat membangun rasa
optimis bagi diri pribadi maupun sesama rekan WBP, agar memiliki sikap lebih
baik.
“Badan mereka boleh terkurung, namun kreativitas
selama bernilai posotif, akan kami salurkan,” tegasnya.
Salah satu WBP Hendrawan, pemenang juara 1 lomba
stand up komedi mengungkapkan, ide-ide yang ditampilkan berasal dari
kebiasaannya menyaksikan ajang pencarian bakat pada program stand up komedi di
salah satu televisi swasta, yang dikolaborasikan dengan peristiwa-peristiwa
unik yang terjadi di dalam Rutan.
“Idenya saya rangkum semuanya sejak kemarin sore.
Supaya menarik cara penyampaiannya, saya menerapkan trik khusus yang sering
ditunjukkan para komedian terkenal di televisi,” ungkapnya.
Ia berterima kasih kepada Rutan Batang, karena
selama menjadi WBP mendapat pengayoman dan berbagai pengalaman serta
keterampilan yang berguna.
“Untuk teman-teman peserta, stand up komedi itu
berasal dari jiwa, memang tidak mudah. Salah satu triknya bisa didapatkan
dengan sering menonton para komedian saat tampil di layar televisi, otomatis
ide-ide akan muncul dengan sendirinya,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)