Home / Berita / Sosial / LESBUMI NU BATANG BERUPAYA HIDUPKAN PEREKONOMIAN MELALUI PELATIHAN YOUTUBE

Berita

Lesbumi NU Batang Berupaya Hidupkan Perekonomian Melalui Pelatihan Youtube

Batang - Berawal dari sebuah lembaga yang bergerak di bidang kesenian dan kebudayaan, Lembaga Seni Budaya Muslimin Nahdlatul Ulama (Lesbumi NU) Batang selalu berupaya membangun umat dengan potensi yang dimiliki.

Batang - Berawal dari sebuah lembaga yang bergerak di bidang kesenian dan kebudayaan, Lembaga Seni Budaya Muslimin Nahdlatul Ulama (Lesbumi NU) Batang selalu berupaya membangun umat dengan potensi yang dimiliki.

Namun, semenjak pandemi Covid-19 melanda dunia mengakibatkan roda perekonomian tersendat, lembaga tersebut tergerak untuk membuka kesempatan kepada generasi muda agar tetap bergerak dengan mencoba mengadakan pelatihan membuat konten youtube.

“Menjadi youtuber kalau serius, bahkan bisa menghasilkan uang tidak hanya ratusan juta tapi miliaran rupiah. Maka kita mencoba membangun mimpi anak-anak muda untuk mengikuti pelatihan pembuatan konten youtube,” kata Ketua Lesbumi NU Batang, Ahmad Zaenuri, saat ditemui di kediamannya, Kauman, Kabupaten Batang, Jumat (13/11/2020).

Pria yang juga pendiri Teater Angin itu memastikan, di masa pandemi pelatihan juga digelar dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, mulai dari mencuci tangan menggunakan sabun, memakai masker dan menjaga jarak aman, sehingga terhindar dari paparan Covid-19.

Pihaknya berupaya membangun kemandirian generasi muda dengan usaha membuat konten youtube, yang diharapkan terdapat nilai positif di dalamnya.

Lesbumi NU mengundang pelatih dari teman-teman yang merangkak sejak awal berusaha keras hingga sukses di bidang industri seperti Pak Turjaun dari Limpung dan Pradata Damar Wicaksono seorang ahli teknologi informasi.

“Pesertanya memang sebagian besar dari anak-anak muda NU, tapi ada pula beberapa dari luar NU. Kami mengundang anak muda berusia 17-30 tahun, karena mereka sangat familiar dengan dunia maya yang lekat dengan youtube,” jelasnya.

Zaenuri membuka kesempatan seluas-luasnya melalui pelatihan yang diberikan secara gratis, apapun potensi mereka di dunia digital, seperti kemampuan membuat film-film pendek, vidio tentang lagu-lagu kekinian.

“Bermain youtube memang sebuah fenomena yang tidak mungkin terhindarkan, sekarang kita bisa melihat dari anak kecil sampai orang dewasa semua sudah sangat bergantung dengan gawai yang menjadi keseharian mereka, namun yang terpenting bagaimana kita bijak menggunakan youtube sesuai keperluan masing-masing,” tegasnya.

Lebih lanjut, dia menerangkan, apabila tidak bijak justru terjebak dan akhirnya menjadi bomerang untuk diri sendiri. Seharusnya mempunyai nilai produktif dan positif, malah menjadi negatif, terutama anak-anak yang harus mendapat filter dari orang tua.

“Semoga pelatihan membuat konten youtube kemarin betul-betul ada hasilnya. Teman-teman muda jangan berhenti mencoba, kalau masih mencoba sekali dua kali ya dicoba lagi dan jangan pernah berhenti belajar,” tandasnya.

Sementara itu, ditemui secara terpisah, praktisi tekologi informasi dari SMKN 1 Batang, Pradata Damar Wicaksono membenarkan, bahwa generasi muda saat ini memang harus lebih mendekat dengan dunia digital dan mampu menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi. Terlebih di masa pandemi Covid-19 yang mengharuskan setiap pribadi memiliki jiwa inovatif lebih, agar tetap produktif sehingga dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah.

“Salah satunya dengan mengikuti pelatihan pembuatan konten youtube yang tetap menghasilkan rupiah, meski berada di rumah tapi tetap bekerja tanpa harus berinteraksi dengan banyak orang,” terangnya.

Beberapa materi dan praktik yang diberikan tentang perakitan membuat konten podcast. Semua peralatan yang dibutuhkan dibeberkan secara gamblang dari mulai menggunakan mixer, hingga ditunjukkan cara merakitnya sampai mempraktikkan langsung dan diunggah ke youtube.

“Antusias generasi muda sangat tinggi, karena melihat pembuatan hingga pengeditan yang mudah dan tidak sesulit seperti bayangan mereka. Konten yang sering diunggah yaitu musik karena dari segi penonton juga banyak, podcast dengan topik pandemi lebih menarik seperti pendidikan,” pungkasnya. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)