Home / Berita / Pemerintahan / WARGA KUTOSARI MENGHARAP PROGRAM PEMERINTAH PRIOTITASKAN DAERAH PERBATASAN

Berita

Warga Kutosari Mengharap Program Pemerintah Priotitaskan Daerah Perbatasan

Desa Kutosari Kecamatan Gringsing merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kendal. Maka bukan hal yang mustahil warganya mengharapkan seluruh program kerja pemerintah yang berkaitan dengan ekonomi dan kesehatan lebih mengutamakan daerah perbatasan.

Ditemui saat menyambut kedatangan bupati berserta rombongan Wiwik Karolina selaku Kepala Desa Kutosari mengatakan dikarenakan jarak yang lumayan jauh, maka hampir 50 persen kegiatan perekonomian dan kesehatan warganya dilakukan di Weleri Kabupaten Kendal dibandingkan di Limpung Kabupaten Batang.

“Untuk kegiatan jual beli padi masih dilakukan di Kecamatan Gringsing, tetapi sayur-sayuran ada yang dijual di pasar Plelen dan pasar Weleri. Sedangkan di bidang kesehatan bagi warga Kutosari yang ingin berobat sudah disosialisasikan agar periksa ke RS Limpung yang kualitas dan fasilitasnya sudah memadai, namun warga lebih memilih ke RS Weleri,” ujarnya.

“Jarak tempuh dari Kutosari ke Limpung sekitar 15 km, sedangkan jarak menuju Weleri mencapai 7 km, sehingga setiap kali sakit warga dirujuk ke Weleri,” kata Wiwik.

Dirinya mengharapkan dengan adanya program satu desa satu ambulance, semoga desa Kutosari diprioritaskan terlebih dahulu sehingga warganya lebih dekat untuk berobat ke RS Limpung. Selain itu karena mata pencaharian warganya mayoritas adalah peternak lebah, dia berharap pemkab membantu peternak supaya lebih mudah mencari lahan untuk beternak lebah.

Sementara itu dalam sambutannya pada Tarawih Keliling Ukhuwah Bupati Wihaji menyampaikan program satu desa satu ambulance menjadi prioritasnya, mengingat warga Kutosari sangat membutuhkan, terlebih karena jarak dan akomodasi transportasi yang cukup jauh dari RS Limpung. “Harapannya dengan program tersebut dapat mempermudah akses warga untuk berobat ke Batang,” katanya.

“Program kesejahteraan untuk para guru Madrasah Diniyah dan Wiyata Bakti juga akan menjadi prioritas utama selain masalah infrasrtuktur,” tegasnya.

Wihaji menambahkan terlebih Gringsing merupakan kecamatan yang berada di wilayah perbatasan, secara otomatis menjadi perhatian utama pemkab. “Gringsing bagi saya meski jauh di mata tetapi hati saya ada di sini, “ ungkapnya.

Namun disisi lain Gringsing juga mmemiliki potensi yang tidak kalah menariknya untuk dikembangkan demi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Menurut Rusmanto selaku Camat Gringsing, dirinya beserta warga siap mendukung program kerja bupati dan wakil bupati. “Banyak potensi termasuk bendungan Cokro Kembang yang dibangun kolam renang dan wisata alam yang bisa menopang PAD Kabupaten Batang,”terangnya.

“Produk unggulan selain madu asli Gringsing, adalah produk terasi dalam bentuk serundeng dan bandeng berasal dari desa Sidorejo yang tidak kalah kualitasnya dengan Pandanaran karena tidak berbau tanah,” kata Rusmanto.

Dia juga mengharapkan adanya internet masuk desa karena ada beberapa desa yang jaringan internetnya masih lemah. (Heri/McBatang)