Home / Berita / Acara Pimpinan Daerah / TOMBAK ABIRAWA DAN 70 PUSAKA DIJAMAS PADA MALAM SURO

Berita

Tombak Abirawa dan 70 Pusaka Dijamas Pada Malam Suro

Batang - Pemerintah Kabupaten Batang memperingati 1 Muharram 1446 Hijriah dengan melakukan penjamasan Pusaka Tombak Abirawa di Pendopo Kabupaten Batang, Sabtu (7/7/2024) malam.

Batang - Pemerintah Kabupaten Batang memperingati 1 Muharram 1446 Hijriah dengan melakukan penjamasan Pusaka Tombak Abirawa di Pendopo Kabupaten Batang, Sabtu (7/7/2024) malam.

Penjamasan ini merupakan tradisi Pemkab Batang pada setiap tahunnya yang digelar tepat pada malam satu suro. Ada 70 pusaka yang dijamas terdiri dari 55 tombak, 14 Keris, dan 1 pedang merupakan peninggalan Kanjeng Sunan Raden Sayid Nur Rochma pendiri Kabupaten Batang.

Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengatakan, bahwa penjamasan Pusaka Tombak Abirawa dan tombak lainnya dilakukan setiap setahun sekali pada malam satu suro.

“Penjamasan pusaka dilakukan untuk nguri-nguri budaya di Kabupaten Batang, karena punya pusaka bersejarah yakni tombak abirawa,” jelasnya.

Kegiatan ini juga bertujuan untuk bisa menyampaikan pesan kepada masyarakat di Kabupaten Batang bahwa, mempunyai peninggalan leluhur pejuang pada zaman dulu sehingga generasi penerus tidak kehilangan sejarah.

Lani mengatakan bahwa, pelaksanaan penjamasan pusaka ini memang beberapa kali tertutup, tapi jika ke depan dibolehkan dari pihak ahli waris keluarga keturunan Pusaka Tombak Abirawa akan kita kirab di luar pendopo.

“Hal ini agar masyarakat umum juga bisa melihat secara langsung bagaimana proses kirab pusaka diarak dan bisa menjadi salah satu destinasi wisata tambahan,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Disdikbud Batang Bambang Suryantoro Sudibyo mengatakan, bahwa penjamasan pusaka terdiri dari dari 55 tombak, 14 Keris dan 1 pedang.

“Penjamasan pusaka bertujuan untuk nguri-nguri budaya agar anak dan cucu kita tahu ada sejarah pusaka tombak abirawa yang harus dibersihkan. Untuk yang melaksanakan kirab pusaka sendiri dari kalangan praktisi, keluarga ahli waris dan tokoh masyarakat yang memang sudah ditunjuk,” terangnya.

Bambang menyebutkan bahwa, saat penjamasan pusaka sebenarnya masyarakat yang memang punya pusaka bisa dijamas disini juga seperti 14 keris itu dari masyarakat.

“Semoga ke depan, acara ini bisa menjadi destinasi wisata tambahan di Kabupaten Batang tinggal bagaimana cara mengemas kegiatannya bisa lebih menarik lagi,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Roza/Jumadi)