Home / Berita / Pertanian / MASUK MASA TANAM, GAPOKTAN WASPADAI ANCAMAN BANJIR

Berita

Masuk Masa Tanam, Gapoktan Waspadai Ancaman Banjir

Batang - Awal Januari hingga 10 hari ke depan, para petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di seluruh Kabupaten Batang melaksanakan program Masa Tanam (MT) 1 untuk padi secara serentak, dengan luas lahan mencapai 2.620 hektar.

Batang - Awal Januari hingga 10 hari ke depan, para petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di seluruh Kabupaten Batang melaksanakan program Masa Tanam (MT) 1 untuk padi secara serentak, dengan luas lahan mencapai 2.620 hektar.

Sejumlah proses telah dilalui mulai dari penyebaran bibit hingga saat ini memasuki masa tanam selama 90 hari ke depan, dengan perkiraan masa panen pada bulan April.

Ketua Gapoktan Desa Depok Riyanto menyampaikan, bibit yang digunakan beragam di antaranya Inpari 32, Mekongga dan Pertiwi.

“Secara keseluruhan lahan yang ditanami di Desa Depok seluas 350 hektar. Situasi dan musimnya mendukung jadi, selama masa tanam tidak mengalami kesulitan air,” katanya, saat meninjau proses tanam di persawahan Desa Depok, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, Senin (8/1/2024).

Di sisi lain, para petani masih sedikit mengalami kesulitan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi. Maka para petani mengharapkan pemerintah segera menyalurkan pupuk bersubsidi untuk mempermudah akses pentani selama proses tanam.

“Senang sekali kalau tambahan pupuk subsidi itu langsung disalurkan,” ungkapnya.

Berbeda halnya dengan Ketua Gapoktan Desa Tegalsari, Sakhir yang sedikit khawatir selama proses irigasi. Pasalnya, aliran sungai Kalisono telah terkontaminasi limbah buangan pabrik.

“Dampaknya kurang baik untuk kualitas padi yang dihasilkan. Ditambah petani juga sering gatal-gatal sepulang dari sawah,” jelasnya.

Para petani mengharapkan agar ada normalisasi aliran sungai Kalisono sehingga tidak pula menimbulkan banjir saat musim hujan.

Ditemui secara terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Kabid Tanaman Pangan, Dispaperta Batang Irhas Fredy Wibowo mengakui, sawah di daerah Depok dan Kandeman rawan terendam banjir jika mendapat kiriman air dari daerah atas.

“Petani tidak perlu cemas karena jika terendam selama 24 jam tidak berpengaruh pada padi. Tapi jika sampai sepekan, Gapoktan sudah mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), untuk melindungi jika ada yang mengalami gagal panen,” terangnya.

Kabupaten Batang memiliki daerah lumbung padi meliputi Depok, Tulis, Kandeman, Gringsing dan Tersono yang diperkirakan awal April mendatang memasuki masa panen raya. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)