Kumpulkan Relawan Patroli Siber, Bawaslu Batang Awasi Konten Internet Hoaks dan Polarisasi Sara
![](img/berita/20-231130224335berita11779_.jpeg)
Batang - Dalam melawan konten internet hoaks dan politisasi sara di media sosial, Bawaslu Batang kumpulkan relawan patroli siber Pemilu 2024 di Kabupaten Batang yang terdiri dari JPPR, Forkombi, Rotasi, Diskominfo Batang dan Saka Adhyasta untuk mewujudkan pemilu damai, di Hotel Dewi Ratih Batang, Kabupaten Batang, Rabu (29/11/2023) lalu.
Batang - Dalam melawan
konten internet hoaks dan politisasi sara di media sosial, Bawaslu Batang
kumpulkan relawan patroli siber Pemilu 2024 di Kabupaten Batang yang terdiri
dari JPPR, Forkombi, Rotasi, Diskominfo Batang dan Saka Adhyasta untuk
mewujudkan pemilu damai, di Hotel Dewi Ratih Batang, Kabupaten Batang, Rabu (29/11/2023)
lalu.
“Menjelang Pemilu 2024
masyarakat perlu waspada akan kehadiran hoaks dan propaganda yang umumnya
beredar di media social,” kata Ketua Bawaslu Batang, Mahbrur saat ditemui di
Kantor Bawaslu Batang, Kamis (30/11/2023).
Ia menyebutkan, bahwa
gugus tugas pengawasan konten internet ini memiliki tujuan meminimalisir dan
menampik penyebaran hoaks.
“Kolaborasi dengan
relawan patroli siber adalah suatu keniscayaan. Hal ini akan lebih efektif
dalam mengedukasi masyarakat melalui informasi-informasi kepemiluan yang akurat
dan terpercaya. Sebagai informasi, penyebaran hoax dan ujaran kebencian serta
politisasi SARA masih menjadi titik rawan dalam penyelenggaraan Pemilu tahun
2024,” jelasnya.
Hal ini dapat
diantisipasi oleh peran patroli cyber agar tidak terjadi disinformasi mengenai
informasi penyelenggaraan pengawasan Pemilu di tengah masyarakat.
Kasat Reskrim Polres
Batang AKP Imam Muhtadi mengatakan, bahwa Polri akan ikut mengawasi media
sosial menjelang Pemilu 2024. Pesta demokrasi harus berlangsung dengan damai.
Langkah ini diambil setelah pengalaman di Pemilu 2019 lalu saat media sosial
menjadi medium sangat aktif pada masa Pemilu.
“Dalam Pemilu Polri
melakukan pengamanan tak hanya di dunia nyata tapi juga di dunia maya. Penyebabnya,
karena masyarakat Indonesia sangat aktif di media sosial. Dengan pengamanan
maka diharap dunia maya jadi lebih tertib dan tidak ada kericuhan, jelang
maupun ketika Pemilu 2024,” tegasnya.
Masyarakat diimbau
untuk mensukseskan Pemilu dan menjaga perdamaian, serta tak terpengaruh oleh berita
hoaks. Ketika ada hoaks jangan dipercaya begitu saja tetapi harus diperiksa
kebenarannya, seperti asal usul, sumber, tanggal, lokasi dan motivasi. Pemilu
2024 wajib disukseskan dan salah satu caranya adalah dengan menghalau hoaks dan
propaganda.
Ia juga menyampaikan,
ketentuan kampanye di medsos sesuai PKPU No. 15 Tahun 2023. Bahwa pembuat
berita hoaks ada ancaman pidananya.
Sementara itu, Dosen
Fakultas Ilmu Komputer Udinus Semarang Agus Triyono menyampaikan, membeberkan
timeline hoaks pemilu terjadi pada waktu pra kampanye, kampanye, saat pemberian
suara, dan hitung suara.
“Faktanya hoaks
meningkat dari waktu ke waktu dan topik politik selalu mendominasi, sedangkan
tingkat literasi digital masyarakat Indonesia masih di level sedang,” ujar dia.
Ia juga menuturkan hal
yang bisa menjadi potensi sumber hoaks diantaranya adalah penundaan,
keterlambatan, perubahan, koreksi, inkonsistensi dan tidak transparan,
pembiaran dan pengabaian.
“Strategi ini dalam
menangkal hoaks diantaranya dengan deteksi hoaks yang beredar segera, deteksi
isu yang berpotensi jadi hoaks. Kemudian respon cepat yaitu cepat
menindaklanjuti aduan hoaks dan respon tepat yaitu tepat memilah aduan hoaks,”
pungkasnya. (MC Batang, Jateng/Roza/Jumadi)