Nyadran Gunung Silurah Batang Tarik Wisatawan Nguri-Nguri Budaya
Batang - Tradisi Desa Silurah, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang yakni Nyadran berlangsung meriah tahun ini. Dengan serangkaian ritual digelar yang dipimpin oleh seorang tokoh adat ditambah wisatawan dari dalam maupun luar kota ikut menyaksikan.
Batang - Tradisi Desa
Silurah, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang yakni Nyadran berlangsung
meriah tahun ini. Dengan serangkaian ritual digelar yang dipimpin oleh seorang
tokoh adat ditambah wisatawan dari dalam maupun luar kota ikut menyaksikan.
Wisatawan yang datang
ke tradisi Desa Silurah dengan berkemah yang difasilitasi Warga membayar tiket
masuk seharga Rp100 ribu.
Ritual ini menjadi hal
yang sangat sakral bagi warga, karena di dalamnya mengandung berbagai makna dan
filosofi, agar dapat dijadikan teladan sehingga mampu hidup selaras berdampingan
dengan alam.
“Nyadran Gunung Silurah
ini dilakukan setiap bulan Jumadil Awal tepat pada Jumat Kliwon, tradisi ini
menjadi warisan nenek moyang,” kata Kepala Desa Silurah Suroto, saat ditemui
usai Nyadran di Hutan Larangan Desa Silurah, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten
Batangm Jumat (24/11/2022).
Ada berbagai
serangkaian kegiatan yang bertema harmonisasi adat dan kelestarian alam dengan
mempertahankan tradisi dan budaya, mulai dari kirab gunungan hasil bumi,
festival jajan kampung, penampilan kesenian daerah, ider-ider desa, prosesi
nyadran gunung silurah dan pementasan wayang kulit.
Dijelaskannya, kami
akan terus melestarikan tradisi budaya ini, ritual dengan kesakralan yang sama
setiap tahunnya seperti pemotongan kambing kendit, ider-ider desa, disajikan
dan dimakan bersama masyarakat, selain sebagai wujud syukur tradisi ini juga
dipercaya untuk menolak bala.
“Adanya penambahan
kegiatan wisata bagi orang luar desa yang ingin melihat tradisi ini secara
langsung, menambah semarak dan nguri-nguri budaya supaya banyak masyarakat yang
tahu,” pungkasnya. (MC Batang, Jateng/Roza/Jumadi)