Kejari Dampingi Aliran Kepercayaan Ciptakan Kerukunan Umat

Batang - Menjaga kerukunan umat menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat. Tak terkecuali Kejaksaan Negeri Batang yang intens memberikan pendampingan terhadap belasan penghayat aliran kepercayaan, agar dapat menjaga kerukunan dengan umat beragama lainnya.
Batang - Menjaga
kerukunan umat menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat. Tak terkecuali
Kejaksaan Negeri Batang yang intens memberikan pendampingan terhadap belasan
penghayat aliran kepercayaan, agar dapat menjaga kerukunan dengan umat beragama
lainnya.
Kepala Seksi Intelejen
Kejari Batang Dipo Iqbal menyampaikan, menjaga kondusivitas daerah sudah
menjadi tugas dari Kejari, baik pada aliran kepercayaan maupun umat beragama.
“Ini semua dilakukan
demi mencegah munculnya gesekan yang dapat mengakibatkan konflik sosial,” katanya,
saat ditemui usai memimpin Rakor Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan
dalam Masyarakat, di Aula Kejari Batang, Kabupaten Batang, Selasa (14/11/2023).
Ia memastikan,
kondusivitas di Kabupaten Batang masih terjaga dengan baik. Semuanya stabil,
tidak ada riak yang berarti. Warganya masih bisa menunjukkan toleransi yang
baik antar penghayat kepercayaan maupun umat beragama.
Sementara itu, Kepala
Kesbangpol Batang Agung Wisnu Barata mengatakan, berdasarkan data ada 16 paguyuban penghayat
aliran kepercayaan yang hingga kini masih tetap menjalankan kepercayaannya
dengan bebas tanpa ada tekanan.
“Terkadang ada sebagian
di antara mereka yang tidak ingin diketahui, karena aliran kepercayaan
merupakan sebuah ranah kebebasan antara dirinya dengan Tuhan,” jelasnya.
Rakor kali ini sangat
menarik karena pesertanya tidak hanya Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)
saja. Namun turut mengundang Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI).
“Menariknya, keduanya
bisa duduk bersama dalam satu forum diskusi, namun untuk kepengurusan tetap
masing-masing,” tegasnya.
Pendampingan dan
pengawasan terhadap aliran kepercayaan tetap dilakukan bersama Kejari,
Kesbangpol dan Disdikbud Batang.
Perwakilan aliran
kepercayaan Jowo Jawoto, Amat Duhri mengatakan, ia bersama belasan penghayat
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa, tidak terbesit sedikit pun untuk
melakukan tindakan anarkis maupun radikal.
Kendati demikian, ia
tidak menampik, bahwa dimungkinkan ada oknum tidak bertanggung jawab, yang
ingin mencemarkan nama baik para penghayat aliran kepercayaan.
“Yang pasti kami semua
berpedoman pada Pancasila, kearifan lokal, budaya di Indonesia,” ungkapnya.
Terkait pemakaman, para
penghayat aliran kepercayaan tidak memiliki tata cara khusus.
“Setelah meninggal pemakaman
kami sepenuhnya kami serahkan kepada masyarakat setempat. Meski demikian, dalam
hati kami, tetap memiliki kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa,” ujar dia.
(MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)