Home / Berita / Teknologi / EFISIENSI PENGARSIPAN, DISPERPUSKA SIAP LUNCURKAN SRIKANDI

Berita

Efisiensi Pengarsipan, Disperpuska Siap Luncurkan SRIKANDI

Batang - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpuska) Kabupaten Batang mulai mengintensifkan langkah pelatihan untuk mempersiapkan efisiensi dan efektivitas pengarsipan khususnya dalam tata kelola pemerintahan berbasis elektronik, menggunakan aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (SRIKANDI), sesuai arahan dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).

Batang - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpuska) Kabupaten Batang mulai mengintensifkan langkah pelatihan untuk mempersiapkan efisiensi dan efektivitas pengarsipan khususnya dalam tata kelola pemerintahan berbasis elektronik, menggunakan aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (SRIKANDI), sesuai arahan dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).

Kepala Bidang Kearsipan Disperpuska Batang Dian Susanti mengatakan, berbagai pelatihan telah dilakukan dengan mengikutsertakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Pelatihan disampaikan langsung oleh Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Pekalongan yang telah terlebih dahulu menerapkan aplikasi tersebut.

“Aplikasi ini nantinya untuk mempermudah pengarsipan dalam surat menyurat. Penerapan pengarsipan secara digital secara nasional sudah diinstruksikan oleh ANRI tahun 2024, jadi tahun ini sudah mulai disiapkan untuk diluncurkan, 1 November mendatang,” katanya, saat ditemui di Kantor Disperpuska Batang, Kabupaten Batang, Rabu (27/9/2023).

Ia menerangkan, sebelumnya tiap daerah telah menggunakan berbagai aplikasi dalam pengarsipan, namun belum terpadu secara nasional.

Arsiparis Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Pekalongan Aji menerangkan, manfaat aplikasi tersebut agar penanganan arsip dinamis dapat dikelola dari awal perencanaan/pembuatan naskah/dokumen.

“Supaya tuntutan top manajemen akan kecepatan dan ketepatan informasi terpenuhi, memudahkan aksesibilitas dan menjamin akuntabilitas dan menghemat ruangan dari gedung ke server, serta ramah lingkungan,” jelasnya.

Meski demikian, lanjut dia, masih ada permasalahan yang rawan terjadi dalam kearsipan, yakni kendala jaringan sehingga mengakibatkan aplikasi susah di akses, keterbatasan pengetahuan IT, karena merupakan aplikasi online memungkinkan adanya gangguan peretasan data.

“Peningkatan kualitas masih terus dilakukan. Sisi positifnya aplikasi ini sudah diapakai di hampir semua kabupaten/kota, antara lain Kendal, Salatiga, Pekalongan, Klaten dan Magelang,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)