Home / Berita / Teknologi / SIKAPI BONUS DEMOGRAFI, MILENIAL SINERGIKAN KOMPETENSI DAN TEKNOLOGI

Berita

Sikapi Bonus Demografi, Milenial Sinergikan Kompetensi dan Teknologi

Batang - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI kembali menggelar penutupan kegiatan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas yang digelar di Kawasan Perhutanan Sosial atau yang dikenal Wisata Alam Sikembang Park, Desa Kembanglangit Kecamatan Blado.

Batang - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI kembali menggelar penutupan kegiatan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas yang digelar di Kawasan Perhutanan Sosial atau yang dikenal Wisata Alam Sikembang Park, Desa Kembanglangit Kecamatan Blado.

Staf Khusus Menaker, Caswiyono Rusydie Cakrawangsa menyampaikan, salah satu kontribusi BLK Komunitas, dengan mengkolaborasikan antara pelatihan kerja dan potensi tanaman kopi, yakni BLK Komunitas yang digelar di Sikembang Park, berupa pelatihan sebagai calon barista.

“Hasil pelatihan dari tiga angkatan seluruhnya terserap di dunia kerja, seperti kedai hingga restoran kopi disepanjang jalan dari Bandar menuju Dieng,” katanya, saat menjadi pembicara dalam penutupan kegiatan BLK Komunitas di Wisata Alam Sikembang Park, Desa Kembanglangit, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, Jumat (7/7/2023).

Pelatihan dengan Komunitas Delta menggunakan kompetensi dan bersertifikat, sehingga layak seluruh pesertanya langsung diserap oleh pemberi kerja. Pelatihan ini sebagai langkah menyiapkan diri agar dapat terserap dalam pasar kerja.

“Itu karena saat ini sedang bersiap menyambut bonus demografi yang didominasi usia produktif mulai tahun 2030 mendatang. Buktinya tiap tahun ada 4,6 juta kelahiran yang merupakan calon pencari kerja baru yang didominasi generasi milenial dan generasi Z sebesar 57 persen,” jelasnya.

Bonus demografi bisa bermakna berkah apabila mampu mengelolanya hingga dapat terserap di pasar kerja. Sebaliknya, jika tidak mampu menyiapkan sebaik mungkin, bisa menjadi musibah, dengan lahirnya pengangguran baru.

“Selain kompetensi, generasi milenial dan Z juga harus mampu menyesuaikan perkembangan dunia kerja yang mulai memanfaatkan teknologi digital, yang sudah mencapai revolusi industri 4.0, bahkan di negara-negara maju sudah menuju 5.0,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)