Home / Berita / Seni Budaya / SMA 1 SUBAH BATANG GUNAKAN LIMBAH UNTUK FASHION SHOW

Berita

SMA 1 Subah Batang Gunakan Limbah Untuk Fashion Show

Batang - Dalam rangka kegiatan karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Sejumlah siswa SMA Negeri 1 Subah adakan fashion show yang bertema Bhineka Tunggal Ika di GOR SMA Negeri 1 Subah, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Jumat (24/2/2023).

Batang - Dalam rangka kegiatan karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Sejumlah siswa SMA Negeri 1 Subah adakan fashion show yang bertema Bhineka Tunggal Ika di GOR SMA Negeri 1 Subah, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Jumat (24/2/2023).

Kegiatan tersebut diiikuti oleh seluruh murid kelas X yang dikemas bukan memakai baju-baju mewah, kali ini justru menampilkan busana hasil daur ulang limbah tak terpakai. Limbah tersebut disulap menjadi menarik di tangan pelajar kreatif.

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Subah Saefudin menjelaskan, bahwa pihaknya menggelar kegiatan ini bertujuan untuk mewadahi peserta didik dalam mengembangkan potensi diri sesuai dengan bakat dan minat.

“Nyatanya ketika peserta didik diberi wadah untuk dapat mengembangkan potensi diri sesuai bakat dan minatnya, maka akan terbentuk suatu inovasi baru. Sehingga nantinya dapat melahirkan generasi muda yang hebat dan berguna untuk masa depan,” jelasnya.

Adanya kegiatan ini sebagai upaya pencapaian kompetensi P5 yang diikuti oleh seluruh pelajar kelas X di sekolah ini. Pakaian adat yang dibawakan bukan hanya untuk memamerkan kreatifitas saja, melainkan sebagai upaya kampanye kepada masyarakat luas tentang pentingnya hidup sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan.

“Semua pakaian dibuat dari bahan daur ulang sampah seperti kertas koran, bungkus kopi, plastik, karung beras dan masih banyak limbah lainnya,” terangnya.

Sementara itu, Salah satu peserta fashion show Angga Eka mengatakan, saya mengenakan busana daur ulang bertema cinta budaya Indonesia. Busana tersebut dia buat dari berbahan dasar limbah plastik dan kertas karton.

Ide awal hanya terpikir pakaian adat di Indonesia, Kenapa saya pilih bahan plastik, karena bahan dasar plastik ini merupakan limbah yang sulit terurai.

“Makanya, sebisa mungkin kita harus mengurangi penggunaanya dengan cara menjadikan sebagai busana,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Roza/Jumadi)