Home / Berita / Pariwisata / POTENSI BERMUSIK LAPANGKUSTIK, HIBUR PENGUNJUNG SAFARI BEACH JATENG

Berita

Potensi Bermusik Lapangkustik, Hibur Pengunjung Safari Beach Jateng

Batang Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Batang terus membimbing Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), menyesuaikan bakat dan potensi yang dimiliki. Tak hanya di bidang olahraga, namun kini merambah ke dunia musik, dengan memberikan kesempatan lima WBP berpotensi menyanyikan tembang-tembang kekinian, melalui sarana Lapas Batang Akustik (Lapangkustik), sehingga dapat menyalurkan bakatnya di hadapan pengunjung destinasi wisata Safari Beach Jateng.

Batang Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Batang terus membimbing Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), menyesuaikan bakat dan potensi yang dimiliki. Tak hanya di bidang olahraga, namun kini merambah ke dunia musik, dengan memberikan kesempatan lima WBP berpotensi menyanyikan tembang-tembang kekinian, melalui sarana Lapas Batang Akustik (Lapangkustik), sehingga dapat menyalurkan bakatnya di hadapan pengunjung destinasi wisata Safari Beach Jateng.

Kepala Lapas Kelas IIB Batang, Rindra Wardhana menyampaikan, kegiatan ini untuk membangkitkan semangat para WBP, bahwa keberadaan mereka masih menjadi pusat perhatian publik, dengan potensi yang dimiliki.

“Personelnya ada lima yakni Danang dari Batang, Wiji dari Purwokerto, Umam dari Pekalongan, Ilham dari Batang dan Imbal dari Weleri,” katanya, usai menyaksikan penampilan Lapangkustik, di Safari Beach Jateng, Kabupaten Batang, Sabtu (10/12/2022).

Awal mula terbentuknya grup musik ini, sebelumnya para WBP mengikuti asesmen. Hasilnya, kelima WBP tersebut ternyata berbakat dalam dunia musik.

“Kami kumpulkan jadi satu dan mereka diberi kesempatan berlatih selama dua pekan, sebelum tampil perdana di Safari Beach Jateng,” terangnya.

Dipilihnya destinasi wisata sebagai ajang berekspresi, karena banyak pengunjung di ruang publik. Harapannya setelah pengunjung melihat langsung penampilan mereka, bisa memberi tanggapan yang beragam.

“Misalnya, vokal mereka sudah kompak, selaras dengan nadanya dan memang layak tampil di hadapan publik,” jelasnya.

Ia mengharapkan, kelima WBP tersebut secara rutin diberi kesempatan mengekspresikan bakat bermusiknya di Safari Beach Jateng.

Untuk menjadi personel dari Lapangkustik harus berkelakuan baik, telah melewati setengah dari masa pidananya.

“Faktor keamanan tetap yang utama. Sebelum kami mengeluarkan mereka untuk tampil, diawali asesmen hingga sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) dengan mengundang kejaksaan, kepolisian, pengadilan serta Disparpora yang mengampu destinasi wisata di Batang,” ungkapnya.

Kegiatan ini juga untuk mengenalkan potensi wisata Safari Beach Jateng ke publik, sesuai program Pemkab yang terus menggelorakan promosi destinasi wisata di Batang.

Salah satu personel Lapangkustik, Danang WBP asal Batang mengatakan, kelima personel sebelumnya tidak saling mengenal. Namun karena memiliki hobi yang sama, akhirnya bisa bergabung dalam grup musik Lapangkustik.

“Pertama disuruh petugas mencari WBP yang hobi main musik, akhirnya ketemu sama teman-teman. Hampir semua bisa main musik bahkan ada juga yang pernah punya grup band dan tampil di sejumlah festival,” terangnya.

Dengan diizinkannya tampil di hadapan pengunjung destinasi wisata, sudah merupakan apresiasi luar biasa.

“Ya walaupun kami dibilang tampil bagus, ya tetap saja kami ingin bebas dan pulang ke tengah keluarga,” ujar dia.

Ia mengaku mayoritas personel dipidana karena kasus narkoba, pencurian dan lainnya.

“Saya sudah tiga tahun di dalam Lapas dan masih harus menjalani masa pidana enam bulan lagi,” pungkasnya. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)