FKPB Batang Gencarkan Putuskan Mata Rantai HIV Dengan Merangkul ODHA
Batang - Salah satu tantangan dalam penanganan HIV yang masih sulit adalah memutus mata rantai penyebarannya. Maka dari itu, Forum Komunikasi Peduli Batang (FKPB) terus menggencarkan sosialisasi memutuskan mata rantai HIV di Kabupaten Batang.
Batang - Salah satu
tantangan dalam penanganan HIV yang masih sulit adalah memutus mata rantai
penyebarannya. Maka dari itu, Forum Komunikasi Peduli Batang (FKPB) terus
menggencarkan sosialisasi memutuskan mata rantai HIV di Kabupaten Batang.
“Saat ini kita terus
menggencarkan sosialisasi penanganan HIV, karena kasus ini masih dianggap tabu
oleh masyarakat. Bahkan masih banyak yang malahan menjauhi odha sebutan orang
yang positif HIV,” kata Kordinator Program FKPB Batang Ahmad Nafis saat ditemui
usai rapat koordinasi sosialisasi penanganan HIV bersama Stakeholder di Hotel
Sendang Sari Kabupaten Batang, Selasa (18/10/2022).
Sebetulnya kita
harusnya merangkul Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) bagaimana mereka semangat untuk
memutus mata rantai penularan HIV dengan meminum obat antiretroviral (ARV) yang
tertib.
“ARV memang harus
dikonsumsi setiap hari untuk menekan virus HIV. ARV begitu penting dalam
memperlambat proses replikasi virus HIV yang sangat mudah bermutasi untuk
menyerang sistem kekebalan tubuh,” jelasnya.
Virus HIV mereproduksi
salinan dirinya ketika virus tersebut masuk ke dalam tubuh. Obat-obatan HIV
dapat mencegah virus melakukan proses ini. Jika melihat data dari tahun 2010
hingga sekarang sudah ada 1.400 orang yang positif HIV. Apalagi pada tahun 2022
ada tambahan 70 orang.
“Untuk itu tugas kita
saat ini mencari orang yang positif HIV agar dapat memutus mata rantai
penyebarannya. Kasihan jika ada anak balita sudah positif HIV karena kurang
peduli orang tua yang sudah positif HIV, tapi tidak memberitahu pasangannya,”
terangnya.
Akhirnya yang terkena
dampak anaknya. Maka dari itu, kita harus lebih banyak kampanye sosialisasi
memutuskan mata rantai penyebaran HIV.
“Jika sudah positif HIV
jangan malu untuk mengakui, terutama pada keluarga atau ke FKPB yang akan
merangkul memberikan solusi jalan keluar yang terbaik,” ujar dia. (MC Batang,
Jateng/Roza/Jumadi)