BLK Batang Kembangkan Perempuan Desa Binangun Bisa Berwirausaha
Batang - Kembangkan potensi perempuan di desa, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Latihan Kerja (BLK) Batang ajak perempuan desa mengikuti pelatihan Mobile Training Unit (MTU) pembuatan roti dan kue di Balai Desa Binangun, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Selasa (11/10/2022).
Batang - Kembangkan
potensi perempuan di desa, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Latihan
Kerja (BLK) Batang ajak perempuan desa mengikuti pelatihan Mobile Training Unit (MTU) pembuatan roti dan kue di Balai Desa
Binangun, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Selasa (11/10/2022).
Pelatihan MTU program
dari Balai Besar Pelatihan Kovasi dan Produktivitas Semarang Kemnaker RI yang
digelar selama 20 hari dan diikuti oleh 16 peserta.
Kepala UPTD BLK
Kabupaten Batang Elisyatun Muslimah mengatakan, pelatihan berbasis MTU ini baru
ada di Kabupaten Batang yang menyasar langsung ke desa-desa.
“Karena MTU ini supaya
dapat bergerak aktif menjangkau sudut-sudut wilayah, Jadi, masyarakat yang
tersebar luas di wilayah-wilayah desa,” jelasnya.
Program pelatihan MTU
pembuatan roti dan kue di Desa Binangun sangat spesial untuk meningkatkan
produktivitas perempuan desa agar mempunyai kemampuan tambahan untuk
berwirausaha.
“Adanya pelatihan ini
tujuannya perempuan desa dapat memanfaatkan bahan baku yang berada di desa yang
tadinya nilai jual rendah lalu diolah supaya bisa menjadi nilai jual tinggi,”
tuturnya.
Instruktur Boga
Silfiana menambahkan, pelatihan pembuatan roti dan kue merupakan permintaan
langsung yang diajukan oleh desa.
“Potensinya Desa
Binangun yang ingin mengembangkan kemampuannya dalam membuat roti dan kue
supaya jika membutuhkan catering tidak memesan ke luar desa,” terangnya.
Pelatihan ini diikuti
sangat baik melihat antusias dari ibu-ibu yang meskipun tidak mempunyai
kemampuan buat roti dan kue, tetapi mau belajar serta berusaha menyesuaikan
ilmu-ilmu yang diarahkan.
Bisa dilihat pelatihan saat
ini sudah berjalan lebih dari 3 pertemuan yang awal pertama membuat adonan kue saja
tidak bisa, tetapi sekarang sudah bisa meskipun rasa masih belum memenuhi
standar.
“Memang pada pelatihan
pembuatan roti dan kue ini yang kita jadwalkan lebih banyak membuat roti manis.
Karena nanti menjadi salah satu ujian kompetensi yang harus dilakukan,”
ungkapnya.
Selain itu, lanjut dia,
tetap ada pembuatan roti yang lainnya, seperti roti kering dan basah untuk
tambahan ilmu jika nanti membuka usaha roti sendiri.
Sementara itu, Salah
Satu Peserta Pelatihan Amanah (43) mengatakan, selama mengikuti pelatihan ini
sudah menambah ilmu yang memang sudah diskusikan sejak awal pemberdayaan
perempuan Desa Binangun dalam pembentuk usaha roti dan kue.
Melihat banyak bahan
baku yang melimpah di Desa Binangun seperti singkong dan ketela yang harga
jualnya sangat rendah sekali.
“Motivasi kami
mengikuti pelatihan ini untuk mengembangkan hasil pertanian desa menjadi kue
maupun makanan agar nilai jualnya lebih tinggi,” ujar dia. (MC Batang,
Jateng/Roza/Jumadi)