Pabrik Pipa Terbesar Dibangun di KITB, Memutus Rantai Impor

Batang - Presiden Joko Widodo baru saja baru saja melakukan peletakan batu pertama pembangunan PT Wavin di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Nantinya pabrik pipa terbesar asal Belanda itu akan dibangun di atas lahan seluas 20 hektar.
Batang - Presiden Joko
Widodo baru saja baru saja melakukan peletakan batu pertama pembangunan PT Wavin
di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Nantinya pabrik pipa terbesar asal
Belanda itu akan dibangun di atas lahan seluas 20 hektar.
“Kalau dulu kita impor
pipa, tapi setelah pabrik Wavin dibangun di Batang, sudah tidak perlu impor
lagi,” terangnya, usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan PT Wavin di
Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB),
Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Senin (3/10/2022).
Presiden memastikan, ke
depan akan bisa membuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi masyarakat lokal.
“Saya pastikan 90
persen tenaga kerja yang diserap adalah warga lokal. Apalagi di Batang sudah
ada sejumlah perusahaan, yang sedang dalam proses pembangunan diantaranya
pabrik kaca, baterai mobil listrik, alat-alat kesehatan, dan pabrik pipa Wavin
yang baru saja dimulai pengerjaannya,” tegasnya.
Presiden Joko Widodo
memastikan, nantinya setelah dibangunnya pabrik tersebut bisa mencukupi
kebutuhan pipa dalam negeri serta pasar ekspor hingga ke negara-negara Asia
Pasifik.
Investasi apapun akan
diintensifkan karena dapat membantu pertumbuhan perekonomian di Indonesia.
“Manfaat lain bisa
memberikan perimaan pada negara, baik melalui pajak maupun Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP) serta pajak dari karyawan, dan mendukung peningkatan
perekonomian daerah maupun negara,” jelasnya.
Presiden mengapresiasi
atas kepercayaan yang diberikan Wavin B.V dan Orbia kepada Indonesia.
“Itu disebabkan
stabilitas ekonomi dan politik Indonesia yang baik. Meskipun dunia dalam posisi
krisis finansial, tapi Indonesia masih dipercaya sebagai tempat investasi
perusahaan - perusahaan besar,” terangnya.
Kepala Badan Koordinasi
dan Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengatakan, berkat pendekatan yang
dilakukan secara intensif, maka perusahaan Wavin memilih Indonesia untuk
memperluas jaringan.
“Pabrik yang akan
dibangun di KITB termasuk yang terbesar karena produknya tidak hanya diekspor
ke Asia Pasifik, tapi juga ke Eropa,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)