Potensi Pasar Ekspor Tinggi, Pemkab Batang Galakan Tanam Kedelai Edamame
Batang Kabupaten Batang memiliki lahan pertanian yang sangat potensial ditanami tanaman cepat panen seperti kedelai edamame. Selain potensi ekspor yang sangat tinggi, tanaman edamame juga bisa mengendalikan inflasi.
Batang Kabupaten
Batang memiliki lahan pertanian yang sangat potensial ditanami tanaman cepat panen
seperti kedelai edamame. Selain potensi ekspor yang sangat tinggi, tanaman
edamame juga bisa mengendalikan inflasi.
Hal tersebut seperti yang
disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Batang usai tanam perdana kedelai edamame di
Desa Tumbrep, Kecamatan Bandar, Senin (26/9/2022).
Pj Bupati Batang Lani
Dwi Rejeki mengatakan, kedelai edamame ini tanaman pangan yang cepat panen yang
diajurkan Pemerintah untuk menangani masalah inflasi. Selain itu, kedelai
edamame juga sebagai makanan yang bisa menangani kasus Stunting.
“Saya harap penanaman
ini dimanfaatkan masyarakat khususnya Desa Tumbrep yang lahan pertaniaannya
sangat cocok seperti kedelai edamame, jagung, cabai dan sayuran lainnya yang
cepat penen ditanam di pekarangan rumah warga,” harapnya.
Lani menyebutkan demplot
tanaman kedelai edamame ditanam di luasan lahan 5 hektare. Namun ditanam secara
bertahap.
“kita harapakn dari
luasan tersebut bisa mengahsilkan 8 ton per hektarnya setiap kali panen,”
jelasnya.
Adapun masyarakat yang
memburuhkan bibit kedelai edamame bisa berkoordinasi dengan Dinas Pangan dan
Pertanian (Dispaperta) Batang dan bisa diupayakan secara mandiri.
Sementara itu, Kepala
Dispaperta Batang Heru Susilo mengatakan, demplot kedelai edamame kerjasama
dengan Petani Sejati Solo dengan Pemerintah Desa Tumbrep.
“Harapan saya ini
menjadi virus baik yang bisa menular ke warga. Karena secara umum tanam kedelai
edamame sangat cocok di dataran yang ketinggiannya 300 hingga 600 Mdpl,”
ungkapnya.
Heru juga menyebutkan
bahwa kedelai Edamami potensi kebutuhan pasarnya sangat tinggi dengan masa
tanam panen hanya 65 hari.
“Penjualan langsung
kepada Offtaker itu sudah ada permintaan perminggu ke Malaysia dan Singapura 8
ton,” terangnya.
Ia juga menjelaskan,
demplot kedelai edamame dengan luasan 5 hektar diprediksi mampu panen 8 ton per
hektare. Perlu diketahui berdasarkan data Lahan Sawah Dilindungi (LSD) di
Kabupaten Batang mencapai 17 ribu hektare.
“Saat ini lahan kita
tinggal 44 ribu hektare. Jadi sawah di LSD 17 ribu hektare kemudian sisanya itu
lahan kering,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Edo/Jumadi)