Banyak PMA Berinvestasi, Kesbangpol Mengimbau Untuk Mengawasi Keberadaan Orang Asing di Batang
Batang - Banyaknya Penanam Modal Asing (PMA) masuk berinvestasi di Kabupaten Batang, turut berdampak dengan bertambahnya orang asing yang menetap di Batang.
Batang - Banyaknya
Penanam Modal Asing (PMA) masuk berinvestasi di Kabupaten Batang, turut
berdampak dengan bertambahnya orang asing yang menetap di Batang.
Kepala Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Batang, Agung Wisnu Barata mengimbau, agar
masyarakat aktif mengawasi keberadaan orang asing.
“Kita dalam pengawasan
orang asing menggunakan model pentahelix. Yaitu melibatkan seluruh Stakeholder
yang berkepentingan. Tidak hanya dari pemerintah, tetapi melibatkan pihak di
luar pemerintah itu sendiri. Seperti masyarakat, perusahaan, hotel dan lainnya,”
katanya saat kegiatan Sosialisasi Pemantauan Orang Asing dan Tenaga Kerja Asing
di Aula Bupati, Kabupaten Batang, Rabu (14/9/2022).
Masyarakat berharap
bisa aktif dalam mengawasi keberadaan orang asing. Perusahaan mewajibkan aktif
asing mereka. Dan untuk pihak hotel harus bisa turut melaporkan jika ada tamu
berkewarganegaraan asing.
“Jadi ketika ada orang
asing di sekitar kita jangan hanya diam saja. Kita juga perlu mawas diri dan
mengawasi keberadaannya. Apalagi jika ada hal-hal yang mencurigakan untuk
segera dilaporkan, bukan untuk dihakimi sendiri oleh masyarakat,” jelasnya.
Kasubsi Intelegen
Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Pemalang, Edwin Masila
menyampaikan, ada sekitar 209 Warga Negara Asing (WNA) yang tinggal di
Kabupaten Batang.
Hal ini berdasarkan
data dari pengguna izin tinggal yang diajukan ke kantor imigrasi Pemalang.
Dimana di Batang sendiri didominasi WNA asal Jepang, Filipina dan China.
“Kehadiran orang asing
ini memiliki potensi kerawanan. Seperti terorisme, radikalisme, penyalahgunaan
izin tinggal, konflik sosial dan lainnya. Sehingga perlu adanya peran aktif
masyarakat untuk melakukan pengawasan,” terangnya.
Dengan banyaknya warga
dan tenaga kerja asing di Batang, ia berharap masyarakat Batang bisa menyiapkan
diri. Sehingga nantinya tidak kalah kalah saing dalam menyikapi hadirnya
Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.
“Jangan sampai warga
Kabupaten Batang sendiri menjadi orang asing di wilayahnya sendiri. Khususnya
jangan sampai kita ikuti lifestyle orang asing dan justru asing dengan budaya
sendiri,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Roza/Jumadi)