Home / Berita / Teknologi / JAGA EKSISTENSI, LPPL ABIRAWA KENALKAN PELAJAR DUNIA PENYIARAN

Berita

Jaga Eksistensi, LPPL Abirawa Kenalkan Pelajar Dunia Penyiaran

Batang Di era digital semua aktivitas manusia berdekatan dengan teknologi. Di bidang informasi dan hiburan pun media seperti radio terus mengikuti perkembangan.

Batang Di era digital semua aktivitas manusia berdekatan dengan teknologi. Di bidang informasi dan hiburan pun media seperti radio terus mengikuti perkembangan.

Demikian pula dengan Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Abirawa FM Batang, berupaya menjaga eksistensinya, agar tetap menjadi satu-satunya radio, yang dekat dengan aktivitas masyarakat.

Para pelajar yang mayoritas kalangan milenial, menjadi sasaran utama LPPL Radio Abirawa, untuk mengenalkan dunia penyiaran atau radio dan ilmu komunikasi, melalui kegiatan Abirawa Goes to School.

Kepala bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP), Diskominfo Batang Andari Rooska Yuseffina menyampaikan, LPPL Radio Abirawa FM yang kini telah berusia 54 tahun, merupakan lembaga penyiaran milik Pemkab, yang menjadi satu-satunya radio di Batang yang masih terjaga eksistensinya.

“Tahun ini kami targetkan 5 sekolah yang bisa dikenalkan tentang dunia radio, yakni MAN, SMAN 1, SMAN 2 Batang, SMKN 1 Batang dan SMKN 1 Kandeman,” katanya, usai membuka kegiatan Abirawa Goes to School, di MAN Kabupaten Batang, Selasa (6/9/2022).

Ia menegaskan, ilmu komunikasi yang baik saat ini sangat dibutuhkan anak didik. Demikian pula dengan radio, keberadaannya sangat penting karena menjadi salah satu media penyampai informasi yang dapat dipastikan kebenarannya, bukan sebaliknya.

Perkembangan radio masa kini semakin berkembang menjadi bagian teknologi digital.

“Radio zaman sekarang sudah mengalami kemajuan pesat, karena tidak hanya suara saja, tapi juga disertai tampilan visual, contoh dengan hadirnya Podcast,” terang perempuan yang juga pernah menjadi penyiar di LPPL Abirawa FM era 1998-2003 lalu.

LPPL Abirawa FM pun kian mendekatkan diri dengan teknologi digital, melalui program Podcast yang menggandeng Organisasi Perangkat Daerah (OPD), tokoh agama hingga lintas pendidikan.

“Di usia yang ke-54 tahun ini Abirawa ingin memberikan manfaat dengan menggelar perlombaan public speaking atau DJ Muda Abirawa di tahun mendatang. Kami juga menunggu ide-ide kreatif dari pelajar, agar tetap eksis di kalangan milenial,” ungkapnya.

Kepala MAN Batang, A.M. Alwi menerangkan, kegiatan tersebut sangat mengedukasi peserta OSIS dan perwakilan kelas didik tentang dunia radio.

“Semoga ke depan ada tindak lanjut berbentuk kerja sama dengan madrasah tentang ilmu komunikasi publik dan radio,” harapnya.

Di era digital, perlahan radio mulai terlupakan. Maka melalui Diskominfo, dapat membangkitkan radio, agar generasi milenial memahami peran penting radio.

“Sementara kami fokuskan anak didik kami untuk dilatih kejurnalistikan yang pesertanya pengurus OSIS dan belum mengarah untuk membuat radio khusus pelajar,” jelasnya.

Salah satu siswa, kelas XI IPS 2 Yanu Nugraha mengharapkan, radio dapat  menyesuaikan perkembangan zaman.

“Radio zaman sekarang itu harus berplatform digital atau minimal streaming, membuat konten menarik di media sosial dan sering menggelar event menarik,” tuturnya.

Ia mendukung perkembangan radio dengan menjamurnya podcast di media digital.

“Kalau saya setuju sekali jika narasumber yang diundang tokoh yang lagi viral. Misalnya seputar E-Sport, pasti banyak yang nonton,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)