Seniman Sanggar Putra Budaya, Ekspesikan Seni Sejak Dini

Batang Puluhan anggota sanggar Putra Budaya mulai dari usia anak hingga remaja, menunjukkan kemampuannya mengolah rasa dalam bentuk sendratari. Kemampuan yang didapat selama berlatih dalam kurun waktu setahun, diekspresikan di hadapan orang tua melalui berbagai macam tema.
Batang Puluhan
anggota sanggar Putra Budaya mulai dari usia anak hingga remaja, menunjukkan
kemampuannya mengolah rasa dalam bentuk sendratari. Kemampuan yang didapat
selama berlatih dalam kurun waktu setahun, diekspresikan di hadapan orang tua melalui
berbagai macam tema.
Ketua Sanggar Putra
Budaya Batang Suprayitno mengatakan, apresiasi bagi anggota sanggar setiap
tahun rutin digelar. Hanya saja karena dua tahun lalu, Covid-19 melanda, maka
menghentikan sejenak aktivitas berkesenian di ruang publik.
“Dua tahun ini kami
tidak pernah mengadakan pentas bersama. Sehingga ini merupakan ungkapan
perasaan paling bahagia, karena bisa menampilkan kemampuan para murid kami,” katanya,
usai menyaksikan penampilan peserta didiknya, dalam Apresiasi Seni Sanggar
Putra Budaya Batang, di Batang Teras Pandawa, Kabupaten Batang, Jumat
(2/9/2022) malam.
Apresiasi ini diberikan
sebagai evaluasi terhadap hasil latihan 78 anggota sanggar, mulai usia 5 tahun
sampai 19 tahun.
“Tari yang ditampilkan
beragam dan seluruhnya hasil ciptaan dari seniman Sanggar Putra Budaya. Antara
lain : Pedang Suwedang, Krinjing Padesan, Ksatria, Brayan Nyonggo, Babalu dan
lainnya,” jelasnya.
Motivasi terbesar
Sanggar Putra Budaya selain melestarikan seni dan budaya, adalah melatih mental
anak agar berani tampil di hadapan publik.
“Yang dulu pemalu dan
tidak berani tampil, lewat sanggar ini mereka jadi percaya diri. Mereka yang
punya bakat-bakat terpendam juga bisa tersalurkan,” harapnya.
Prestasi dari anak
didik Sanggar Putra Budaya yang terbaru adalah pernah meraih juara favorit
nasional dengan tema tari Ksatria yang diikutkan secara daring.
“Alhamdulillah kami
termasuk 10 besar tingkat nasional,” tuturnya.
Ia mengharapkan ada
regenerasi dalam Sanggar Putra Budaya karena telah menjadi kesepakatan keluarga
besar, agar terus berlanjut.
“Sanggar ini berdiri
sejak tahun 1974, jadi untuk anak-anakku tetaplah bersemangat untuk
berkesenian,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua
Dewan Kesenian Daerah (DKD) Achmad Suroso mengatakan, Sanggar Putra Budaya
merupakan yang tertua di Kabupaten Batang. Kiprahnya sudah tidak diragukan
lagi, maka untuk melestarikan seni dan budaya lokal, perlu pengembangan
kesenian lainnya.
“Para penerusnya tidak
henti-hentinya untuk membina anak-anak sejak usia dini, agar mampu berkesenian
yang baik,” ungkapnya.
Kepala Disperindagkop
dan UKM Batang Subiyanto, mengapresiasi para pelaku seni yang sejak dini telah
dilatih supaya mampu menampilkan karya yang indah.
“Tariannya bagus-bagus,
anak-anak yang menari juga tampil secara menggemaskan. Mereka adalah generasi
calon seniman yang akan datang, untuk menggantikan kita semua untuk
berkesenian,” ujar dia.
Ia menambahkan, Batang
Teras Pandawa selain sebagai pusat kuliner, sekarang ini makin intensif
menampilkan beragam kegiatan seni.
“Batang Teras Pandawa
memang diperuntukkan bagi warga Batang yang ingin berekspresi. Jadi yang ingin
menampilkan karyanya bisa langsung berkoordinasi dengan pengelola,” tandasnya.
(MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)