Perluas Cakupan Kepesertaan, BPJS Kesehatan Pekalongan Gandeng Disnaker Batang
Batang - Pentingnya asuransi kesehatan bagi masyarakat, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Pekalongan terus memperluas cakupan kepesertaan.
Batang - Pentingnya
asuransi kesehatan bagi masyarakat, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Kesehatan Cabang Pekalongan terus memperluas cakupan kepesertaan.
Kali ini menggandeng
Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Batang dengan tujuan untuk memastikan pihak
perusahaan memfasilitasi pekerja menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
atau pekerja penerima upah.
Dalam kerjasama kedua
institusi itu, juga menandatangani perjanjian kerja sama tentang Perluasan
Cakupan Kepesertaan dan Penegakan Hukum Dalam Program JKN.
Kepala Dinas
Ketenagakerjaan Batang Suprapto mengatakan, semua pekerja penerima upah harus
ikut harus dilindungi JKN. Data jumlah pekerja yang dinamis, membuat pihaknya
dengan BPJS Kesehatan harus terus bersinergi.
“Misalnya, perusahaan
pasti melakukan perekrutan atau pengurangan, data itu harus disinergikan,”
katanya saat media gathering BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan di Kembanglangit,
Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, Jumat (2/9/2022).
Ia mengatakan,
kemungkinan jumlah peserta BPJS Kesehatan akan terus bertambah. Seiring dengan
berdirinya sejumlah kawasan industri di Kabupaten Batang, mulai dari KIT
Batang hingga Batang Industrial Park.
Sementara itu, Kepala BPJS
Kesehatan cabang Pekalongan Sri Mugirahayu menyampaikan, perluasan cakupan
kepesertaan pekerja karena semua penerima upah harus dilindungi JKN.
“Karena untuk
berhubungan dengan industri, kami harus berkolaborasi dengan beliau-beliau
(dinas ketenagakerjaan) terutama untuk hubungan industrial. Kami juga sering
berkolaborasi dengan pengawas ketenagakeraan (wasnaker),” jelasnya.
Ia mencontohkan
beberapa temuan saat mendampingi wasnaker mengunjungi sebuah perusahaan. Ada
perusahaan belum mendaftarkan seluruh karyawannya.
“Misalnya, suatu
perusahaan mempekerjakan 1.500 karyawan, tapi baru 1.000 yang terdaftar.
Sisanya, 500 karyawan belum terdaftar. Atau bahkan belum mendaftarkan
pekerjanya sama sekali,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Edo/Jumadi)