Pupuk Organik Biokonversi Mulai Diminati Petani di Batang
Batang - Berawal dari keprihatinan para pendiri terhadap kondisi pertanian dan perkebunan Indonesia yang hasilnya semakin menurun. Kemudian permasalahan pupuk di Indonesia, yang saat ini kebanyakan petani tertarik dengan pupuk kimia lama-kelamaan menjadikan kondisi tanah tidak subur lagi.
Batang - Berawal dari
keprihatinan para pendiri terhadap kondisi pertanian dan perkebunan Indonesia yang
hasilnya semakin menurun. Kemudian permasalahan pupuk di Indonesia, yang saat
ini kebanyakan petani tertarik dengan pupuk kimia lama-kelamaan menjadikan
kondisi tanah tidak subur lagi.
Maka melalui riset dan
percobaan selama lebih dari 5 tahun, salah satu perusahaam yang memproduksi
pupuk organik yaitu PT Bio Konversi Indonesia, berdiri pada bulan Juni 2017,
dengan tujuan untuk menyediakan pupuk organik berkualitas tinggi bagi pertanian
dan perkebunan Indonesia dengan harga terjangkau.
Adanya keberhasilan
salah satu petani melon menggunakan pupuk organik biokonversi di Kabupaten
Batang akhirnya para petani yang lainnya menggelar temu tani bersama PT. Bio
Konversi Indonesia di Desa Sidorejo, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang,
Jumat (15/7/2022).
Distributor PT. Bio
Konversi Indonesia Muhammad Haris mengatakan, bahwa temu tani saat ini membicarakan
pupuk organik biokonversi pada petani melon yang ada di Desa Sidorejo. Mereka
sangat tertarik karena sudah ada yang berhasil memakai pupuk organik ini.
“Pada awalnya petani melon
ini bercerita kepada teman-teman petaninya bahwa, hasil kualitas buah
menggunakan pupuk organic sangat bagus dan baik. Pupuk organik sendiri adalah
Pupuk Cair berbahan aktif organisme hidup yang berfungsi untuk menyediakan hara
tanah, dan menstimulasi tersedianya hara dalam tanah bagi tanaman,” jelasnya.
Biokonversi diproduksi
secara organik tanpa proses maupun campuran bahan kimia, dan menghasilkan
nutrisi yang dibutuhkan oleh tanah dan tanaman secara natural.
Pupuk organik ini,
lanjut dia, bekerja dengan cara menjaga kehidupan bakteri positif dalam tanah,
menangkap unsur nitrogen bebas di udara, mengurai fosfat dan merubah menjadi
bentuk yang siap diserap oleh akar tanaman.
“Pupuk ini memiliki
sertifikat Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman (LeSOS) No :
305-LSO-005-IDN-05-19 dengan dinyatakan secara konsisten telah memenuhi persyaratan
SNI 6729:2016 pada Mei 2019, dan memiliki Sertifikat Control dari Belanda
dengan Sertifikat No : C858084INP-01.2019 Registrasi No : CU 858084,” terangnya.
Di Kabupaten Batang
pupuk organik sudah mencakup 15 Kecamatan dengan berbagai komoditas yang ada
seperti Jagung, Kopi, Padi, Melon, Kakao dan Bawang.
“Mudah-mudahan pupuk
organik ini membantu para petani sebagai alternatif pupuk mereka, karena dari
harga terjangkau dan kualitas hasilnya bagus,” ujar dia. (MC Batang,
Jateng/Roza/Jumadi)