Dinkes Batang Gelar Peningkatan Efektifitas Pelaksanaan GERMAS
Batang - Dinas Kesehatan Batang menggelar forum komunikasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) gerakan nasional untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan bagi setiap orang untuk hidup sehat, sehingga tercapai peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Batang - Dinas
Kesehatan Batang menggelar forum komunikasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(GERMAS) gerakan nasional untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan bagi
setiap orang untuk hidup sehat, sehingga tercapai peningkatan derajat kesehatan
masyarakat.
Peserta yang diundang dari
seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Batang dengan narasumber
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Puji Astuti di Ruang Harmony Hotel
Sahid Mandarin Pekalongan, Kamis (7/7/2022).
Kepala Dinkes Batang
Didiet Wisnuhardanto mengatakan, kegiatan ini sebagai wujud peran serta kita
dalam meningkatkan kesehatan masyarakat terutama di lingkungan OPD.
“Dengan adanya GERMAS
ini diharapkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang gaya hidup sehat
dengan cara meningkatkan aktifitas fisik, hidup secara teratur dan terukur,
mengkonsumsi buah-buahan setiap hari, tidak merokok, cek kesehatan secara
rutin, olahraga teratur, dan menghindari stress,” jelasnya.
Dalam pelaksanaan forum
komunikasi ini untuk menggerakkan instansi pemerintah agar pegawainya menjadi
pelopor berperilaku sehat.
“Tujuan adanya GERMAS
yaitu menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular baik
mencegah kematian. Perlu diketahui, sekarang penyakit yang menyebabkan kematian
sudah berbeda kalau dulu itu kebanyakan penyakit menular. Tetapi mulai tahun
2010 hingga saat ini penyakit yang menyebabkan kematian adalah penyakit tidak
menular seperti diabetes,” terangnya.
Makanya, disarankan
jika orang sudah menginjak umur lebih 40 tahun ada baiknya selalu mengecek
kesehatannya sebulan sekali dengan memanfaatkan BPJS Kesehatan, karena itu
penting untuk mengontrol kesehatan sendiri.
Kebanyakan orang
meninggal karena penyakit tidak menular, seperti diabetes. Melihat data Kementerian
Kesehatan Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa prevalensi diabetes melitus di
Indonesia berdasarkan diagnosis dokter pada umur 15 tahun sebesar 2%.
Angka ini, lanjut dia,
menunjukkan peningkatan dibandingkan prevalensi diabetes melitus pada penduduk
15 tahun pada hasil Riskesdas 2013 sebesar 1,5%.
“Namun prevalensi
diabetes melitus menurut hasil pemeriksaan gula darah meningkat dari 6,9% pada
2013 menjadi 8,5% pada tahun 2018. Angka ini menunjukkan bahwa baru sekitar 25%
penderita diabetes yang mengetahui bahwa dirinya menderita diabetes,” ungkapnya.
Ia berharap, adanya
forum komunikasi GERMAS ini pelopor berperilaku sehat dimulai dari seluruh OPD
di Kabupaten Batang minimal aktivitas fisik bersama di kantor, konsumsi sayuran
dan buah, dan cek kesehatan secara rutin. (MC Batang, Jateng/Roza/Jumadi)