Vaksinasi PMK, Capai Target 300 Sapi
Batang Petugas kesehatan hewan mengintensifkan percepatan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kaki (PMK), hingga mencapai target 300 ekor sapi per hari. Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (Dislutkanak) Batang memperoleh alokasi sebanyak 3.000 vaksin, dan capaian vaksin mencapai 1.699 vaksin.
Batang Petugas
kesehatan hewan mengintensifkan percepatan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kaki (PMK),
hingga mencapai target 300 ekor sapi per hari. Dinas Kelautan Perikanan dan
Peternakan (Dislutkanak) Batang memperoleh alokasi sebanyak 3.000 vaksin, dan
capaian vaksin mencapai 1.699 vaksin.
Kepala Bidang
Peternakan dan Kesehatan Hewan Dislutkanak Batang Syam Manohara mengatakan,
sapi yang divaksin harus dipastikan belum pernah terpapar PMK.
“Desa itu harus
benar-benar tidak ada sapi ternak yang pernah terpapar PMK. Kalau ditemukan ada
satu ekor sapi yang terpapar PMK, proses vaksinasi dibatalkan,” katanya, saat
ditemui di Kantor Dislutkanak, Kabupaten Batang, Senin (4/7/2022).
Ia menerangkan, ketika
petugas membuka botol vaksin, diharuskan 100 dosis vaksin itu harus segera
habis.
“Jika dalam satu desa
zona hijau hanya ada 30 ekor sapi, maka petugas harus berpikir cepat untuk
mencari desa zona hijau lain di sekitar, untuk mencapai target,” jelasnya.
Berdasarkan data, ada 7
desa yang berada di wilayah zona hijau, antara lain : Desa Keteleng dan
Kalisari di Kecamatan Blado, Desa Sumur banger Kecamatan Blado.
Ia menegaskan,
dipilihnya desa yang masih termasuk zona hijau karena apabila ternak suatu desa
sudah ada yang terpapar, dikhawatirkan sebagian lainnya juga terindikasi,
walaupun belum menunjukkan gejala klinis.
Persentase wilayah zona
merah dan hijau di Kabupaten Batang yakni zona merah 60 persen dan zona hijau
40 persen.
“Ternak yang sudah
terpapar tidak divaksin, karena vaksin itu memang diperuntukkan bagi ternak
yang masih sehat. Sedangkan ternak yang sakit diberikan pengobatan intensif
oleh tim khusus,” tegasnya.
Ia memastikan, dalam
memberikan pengobatan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan hewan yang
kompeten.
“Selama proses
pengobatan harus didampingi secara intensif oleh medis veteriner,” ujar dia.
Ia menambahkan,
perkembangan kasus PMK berdasarkan data yang diperoleh Minggu (3/7/2022), yakni
suspek 950 ekor dan ternak yang sembuh sebanyak 290 ekor sapi.
“Kami masih terkendala
jumlah obat antibiotik yang persediaannya mulai menipis, sehingga proses
kesembuhan agak melambat,” imbuhnya. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)