Posbindu Smart, Aplikasi yang Memudahkan Skrining PTM
Batang Peran teknologi di era digital memang dipandang penting, termasuk dalam dunia kesehatan, yakni proses skrining Penyakit Tidak Menular (PTM). Aplikasi itu bernama Posbindu Smart yang diinisiasi oleh Scaling Up Noncommunicable Disease Intervention in South East Asia (SUNISEA) yang bekerja sama dengan Universitas Sebelas Maret (UNS).
Batang Peran
teknologi di era digital memang dipandang penting, termasuk dalam dunia
kesehatan, yakni proses skrining Penyakit Tidak Menular (PTM). Aplikasi itu
bernama Posbindu Smart yang diinisiasi oleh Scaling Up Noncommunicable Disease
Intervention in South East Asia (SUNISEA) yang bekerja sama dengan Universitas
Negeri Surakarta (UNS).
Saat ini SUNISEA sedang
melakukan penelitian di delapan negara yakni Belanda, Jerman, Slovakia,
Inggris, Vietnam, Myanmar dan Indonesia.
Khusus di Indonesia
dilakukan di empat wilayah yaitu Surakarta dan Jember untuk wilayah kontrol
secara konvensional serta Kediri dan Batang untuk wilayah yang menggunakan
aplikasi Posbindu Smart.
Peneliti SUNISEA
Indonesia, dr. Ratih Puspitasari Febrinasari, dari Fakultas Kedokteran UNS
mengatakan, aplikasi Posbindu Smart nantinya akan memudahkan kader Posbindu
dalam melaporkan hasil pemeriksaan pasien atau warga di tiap desa kepada Dinas
Kesehatan.
“PTM yang bisa
diskrining antara lain hipertensi dan diabetes melitus. Semua akan tercatat
secara digital dan ke depan dapat diunduh melalui playstore,” katanya, saat
ditemui di Gedung PSC 119 Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, Rabu (18/5/2022).
Aplikasi tersebut
berisi tentang risiko PTM, hasilnya pun dapat diketahui secara digital, setelah
mengisi pertanyaan di aplikasi.
“Meski sudah ada
aplikasi pemeriksaan fisik tetap wajib dilakukan, namun pencatatan hasil dapat
melalui aplikasi tersebut,” jelasnya.
Ia menerangkan, saat
ini sedang melakukan uji coba bersama Dinas Kesehatan Batang.
“Ada dua versi aplikasi
yakni khusus untuk membantu kelancaran tugas kader Posbindu dan individu agar
mereka yang sibuk beraktivitas bisa tetap mengetahui kondisi kesehatan
tubuhnya,” terangnya.
Ia menambahkan,
aplikasi ini dilengkapi dengan pengingat.
“Ini bisa membantu
mereka yang sibuk untuk bisa rutin melakukan pemeriksaan karena ada
pengingatnya,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala seksi
PTM dan Kesehatan Jiwa Dinkes Batang, Muhammad Fajeri mengutarakan, penelitian
itu mendapat dukungan penuh dari Dinas Kesehatan karena memudahkan petugas
dalam sistem pelaporan.
“Nantinya Puskesmas
tidak perlu repot-repot melaporkan secara konvensional ke Dinkes. Tapi begitu
kader Posbindu memasukkan data ke aplikasi, maka bisa langsung diakses oleh kami
bahkan Kemenkes RI,” ungkapnya.
Untuk merealisasikan
aplikasi Posbindu Smart agar dimanfaatkan masyarakat, memang memerlukan waktu
yang tidak sebentar.
“Manfaatnya masyarakat
jadi mudah mengetahui kapan jadwal periksa kesehatan rutin, edukasinya pun terarah
menyesuaikan individu,” terangnya.
Para kader di lima
wilayah juga sudah mendapat pelatihan dan sedang terus diujicoba.
“Uji coba dimulai sejak
awal Desember 2021 di Puskesmas Batang 2 dan 4, Puskesmas Bawang serta Blado,”
ujar dia.
Ia mengharapkan, aplikasi
tersebut dapat segera dapat digunakan masyarakat pada akhir Desember 2022,
setelah mendapat izin dari Kemenkes RI. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)