13 Ekor Sapi di Batang Terindikasi PMK

Batang Dinas Kelautan dan Perikanan dan Peternakan (Dislutkannak) Kabupaten Batang segera melakukan pemeriksaan intensif pada tujuh ekor sapi yang terindikasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Desa Menguneng Kecamatan Warungasem.
Batang Dinas Kelautan
dan Perikanan dan Peternakan (Dislutkannak) Kabupaten Batang segera melakukan
pemeriksaan intensif pada tujuh ekor sapi yang terindikasi Penyakit Mulut dan
Kuku (PMK) di Desa Menguneng Kecamatan Warungasem.
Sebelumnya, juga telah
dilakukan pemeriksaan pada enam ekor sapi lain di Desa Rejosari Barat Kecamatan Tersono dan Desa Rowobelang
Kecamatan Batang, sehingga seluruhnya ada 13 ekor sapi yang terindikasi PMK.
Enam di antaranya telah
dilakukan uji klinis oleh Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta dan akan
diketahui hasil laboratoriumnya empat hari ke depan.
“Di sini ada tujuh ekor
sapi yang terindikasi PMK dengan melihat ciri-cirinya. Kami sudah memeriksa dan
nanti dari Balai Besar Veteriner akan segera melakukan uji laboratorium untuk
memastikan sapi benar-benar terindikasi PMK,” kata Kepala Bidang Peternakan dan
Kesehatan Hewan Dislutkannak Batang, Syam Manohara usai memeriksa sapi di Desa
Menguneng, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang, Selasa (17/5/2022).
Ia menerangkan,
beberapa sudah menunjukkan hipersalivasi atau air liur sapi yang terus mengalir
secara menyambung, muncul lesi atau sejenis sariawan di mulut. Hanya saja belum
sampai ke permukaan kaki.
“Yang muncul lesinya
empat ekor, sedangkan hipersalivasi ketujuh ekor sapi sudah menunjukkan
tandanya,” jelasnya.
Kami akan menggelar
rapat koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, untuk
memastikan langkah penanganan selanjutnya. Peternak pun harus menjaga
kebersihan kandang dengan rutin menyemprotkan cairan disinfektan dan pemberian
vitamin tiap hari.
Ia menambahkan, untuk
sapi dewasa tingkat kematian karena PMK tidak begitu tinggi. Berbeda jika pada
sapi berusia di bawah satu tahun, tingkat kematiannya bisa mencapai 50 persen.
“Populasi sapi di
Kabupaten Batang mencapai 23 ribu ekor dan yang terindikasi baru 13 ekor,” ujar
dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)