Gubernur Jateng Minta, Fokus Dalam Kebangkitan Ekonomi dan Penanganan Kemiskinan
Pekalongan - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Provinsi, Setelah dua tahun tak digelar karena Pandemi Covid-19, Musrenbang wilayah yang digelar per eks-Karesidenan digelar di Pendopo Kabupaten Pekalongan, Selasa (20/4/2022).
Pekalongan - Gubernur
Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang)
Provinsi, Setelah dua tahun tak digelar karena Pandemi Covid-19, Musrenbang
wilayah yang digelar per eks-Karesidenan digelar di Pendopo Kabupaten
Pekalongan, Selasa (20/4/2022).
Peserta Musrenbang
berasal Karesidenan Semarang, yakni Kedungsepur (Kendal, Demak, Ungaran, Kota
Salatiga, Purwodadi dan Kota Semarang) dan Petanglong (Kabupaten Pekalongan,
Batang, dan Kota Pekalongan).
Dalam kesempatan itu,
Ganjar Pranowo meminta semua kepala daerah fokus pada dua hal dalam penyusunan
pembangunan untuk tahun 2023 mendatang. Dua hal itu adalah kebangkitan ekonomi
pasca pandemi dan penanganan kemiskinan.
“Kalau dulu setiap
Musrenbang biasanya kepala daerah itu selalu saja mengusulkan pekerjaan fisik.
Itu memang penting, tapi saya minta itu diusulkan saja. Saat Musrenbang ini
saya minta fokus pada dua hal, yakni peningkatan ekonomi dan penanggulangan
kemiskinan,” jelasnya.
Hal itu sejalan dengan
arahan Presiden Indonesia. daerah harus bisa berkontribusi dalam membangun dan
membangkitkan ekonomi negara pasca pandemi.
“Apalagi sekarang
selain pandemi, ada gangguan geopolitik dunia. Energi pasti terganggu, pangan
terganggu. Kita semua harus siap dengan skenario-skenario yang ada,” ungkapnya.
Ia meminta semua bupati
dan walikota menyiapkan diri. Banyak hal yang bisa dilakukan, di antaranya
optimalisasi UMKM, pengembangan sektor investasi, peningkatan infrastruktur,
dan sebagainya.
Kalau itu sudah
dilakukan, lanjut dia, maka isu kedua tentang pengentasan kemiskinan bisa ikut
menggelinding. Kalau ekonomi bangkit, maka angka kemiskinan juga pasti turun.
Ia menambahkan, daerah
tidak akan bisa berjalan sendiri-sendiri untuk menyelesaikan ini. Semua harus
bergandengan tangan dan berkolaborasi aktif.
“Daerah harus
berkolaborasi, mencari solusi untuk bersama-sama menyelesaikan. Di Musrenbang
inilah kita harap inovasi dan kreativitas kabupaten/kota pada dua isu ini
bermunculan,” tegasnya.
Sejumlah bupati dan
walikota menyampaikan pandangannya terkait persoalan ini. Bupati Pekalongan,
Fadia Arafiq mengatakan akan mengoptimalkan sektor investasi dan UMKM.
Kabupaten Pekalongan merupakan daerah sentra pembuatan batik dan jeans.
“Kami sudah melakukan
pendampingan kepada pelaku UMKM. Selain itu, kami juga mengoptimalkan
perusahaan-perusahaan besar yang bisa menyerap tenaga kerja,” katanya.
Sementara itu, Bupati
Batang dan Kendal sepakat akan mengoptimalkan sektor investasi. Adanya kawasan
industri besar di dua daerah itu diyakini mampu menjadi pendongkrak pertumbuhan
ekonomi.
“Kami juga sudah
mempersiapkan dukungan, yakni membuat Balai Latihan Kerja (BLK) untuk menampung
warga agar siap bekerja di kawasan industri itu,” kata Bupati Batang Wihaji.
Banyak inovasi dan
kreasi yang muncul dari bupati/wali kota dalam Musrenbang itu. Di antaranya
Semarang Raya telah bersepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang
pariwisata, ekonomi, dan lainnya.
“Kami sudah bertemu
dengan bupati wilayah aglomerasi. Kami sepakat untuk bersama-sama mengelola
sektor pariwisata sebagai salah satu penopang ekonomi daerah selain sektor lain
yang juga akan kami kerjasamakan,” kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. (MC
Batang, Jateng/Roza/Jumadi)