Peringati HUT Batang, Pemkab Tampilkan 5 Dalang Terbaik Dalam Pagelaran Wayang Kulit
Batang - Dalam rangka memperingati HUT Kabupaten Batang Ke-56 Pemerintah Kabupaten Batang menggelar pagelaran wayang kulit secara virtual di Pendopo Kabupaten Batang, Selasa (29/3/2022) malam.
Batang - Dalam rangka
memperingati HUT Kabupaten Batang Ke-56 Pemerintah Kabupaten Batang menggelar
pagelaran wayang kulit secara virtual di Pendopo Kabupaten Batang, Selasa
(29/3/2022) malam.
Pagelaran tersebut
menghadirkan 5 Dalang terbaik di Kabupaten Batang yaitu Ki Santoso, Ki Wahyudi,
Ki U'ut, Ki Rochim dan Ki Juworo serta bintang tamu Eka Uget-Uget dan Gareng
Semarang.
Ketua Umum Persatuan
Pedalangan Indonesia (Pepadi) Batang Retno Dwi Irianto mengatakan, Pagelaran
wayang kulit dalam rangka hari jadi Kabupaten Batang mengambil lakon “Semar
Bangun Taman Syailendra”.
“Makna dari lakon yang
ditampilkan adalah Pemkab Batang sedang membangun Taman Syailendra untuk
menggambarkan sejarah peradaban Indonesia di Kabupaten Batang,” jelasnya.
Kabupaten Batang,
lanjut dia, memiliki berbagai peninggalan zaman kejayaan masa kerajaan Mataram
Kuno. Mulai dari kurun akhir abad ke-7 atau awal abad ke-8 masehi. Pembangunan
taman itu untuk menunjukkan bahwa di Kabupaten Batang terdapat peradaban sejak
zaman Syailendra.
“Isi Taman Syailendra
berupa replika-replika prasasti dan arca yang ada di Desa Silurah diantaranya
patung Ganesha yang ada di hutan Silurah dan prasasti Sojomerto,” terangnya.
Pagelaran ini bukti
kalau Pemkab Batang sangat mendukung kegiatan seni wayang kulit yang berada di
Pepadi Kabupaten Batang.
“Wayang merupakan seni
adi luhung yang berperan penting dalam rangka pengembangan dan pembentukan
moral bangsa, sehingga ke depan bangsa kita menjadi bangsa yang besar, bangsa
berkaraker dan bangsa yang adiluhung,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati
Batang Wihaji mengatakan, malam hari ini 5 Dalang bersatu menampilkan satu
persatu sampai nanti pagi.
Pagelaran ini
ditayangkan melalui virtual Chanel Youtube Pemkab Batang, agar masyarakat
Kabupaten Batang dapat menonton di rumah saja, karena memang dibatasi yang
hadir langsung mengingat masih masa Pandemi Covid-19.
“Dukungan moril dan
materil dari Pemkab Batang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam
pelestarian wayang kulit merupakan bentuk uri-uri pelestarian dan pengembangan
budaya untuk generasi berikutnya,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Roza/Jumadi)