Sebulan Tanam Sayuran Hionik, Serma Sudirman Mulai Panen
Batang Setelah sebulan Serma Sudirman yang merupakan Staf Teritorial Kodim 0736/Batang menekuni tanaman sayuran Hionik, akhirnya memanen langsung di area Greenhouse Desa Rowobelang, Kabupaten Batang, Selasa (25/1/2022).
Batang
Setelah sebulan Serma Sudirman yang merupakan Staf Teritorial Kodim
0736/Batang menekuni tanaman sayuran Hionik, akhirnya memanen langsung di area
Greenhouse Desa Rowobelang, Kabupaten Batang, Selasa (25/1/2022).
Serma
Sudirman mengatakan, ide menanam sayuran dengan media Hionik terinspirasi
setelah mendampingi program khusus penanaman padi, jagung dan kedelai.
“Saya
mengambil sistem petani modern atau urban farming, dengan memanfaatkan lahan,
namun mampu menghasilkan sayuran selada secara Hionik yang segar dan layak
konsumsi,” jelasnya.
Di sisi
lain, sayuran Hionik ini juga sebagai langkah persiapan tiga tahun sebelum memasuki masa pensiun.
“Mudah-mudahan
setelah mendapatkan ilmu dari Dinas Pangan dan Pertanian (Dispaperta) Batang, bisa
berkelanjutan menanam sayuran hionik dan ke depan masyarakat sekitar bisa
mengikuti jejak sebagai petani modern,” harapnya.
Tahap
awal telah dilakukan penanaman pada 24 Desember 2021 dan dapat dipanen 25
Januari 2022.
“Ini
adalah panen perdana bisa menghasilkan 315 ikat selada yang langsung diambil
perusahaan dan didistribusikan ke minimarket dengan harga Rp4 ribu tiap ikatnya.
Bibit pun sudah tersedia dari perusahaan, jadi saya langsung tanam dan
melakukan perawatan,” terangnya.
Ia
menerangkan, untuk mengoptimalkan hasil, pupuk yang digunakan berbentuk cair. Lahan yang tersedia sekitar 200 meter, karena
ke depan akan dilakukan perluasan media tanam dengan jenis tanaman yang
beragam.
Di masa
kini ingin serba praktis, tanaman hionik menjadi incaran kalangan ekonomi
menengah ke atas.
Kepala seksi Pasca Panen dan Agribisnis Hortikultura Dispaperta Batang, Mike Retno
Yuliarti mengatakan, Serma Sudirman memang telah menjalin kemitraan dengan
Dispaperta sejak empat tahun lalu dalam program penanaman padi, jagung dan
kedelai. Namun secara cepat dapat mengambil pelajaran tentang bercocok tanam sayuran
dengan media Hionik.
“Keunggulan
media Hionik sangat tepat diterapkan di perkotaan dengan lahan yang minim. Teknologi ini bermanfaat karena membudidayakan
tanaman sayur tanpa membutuhkan lahan yang luas,” tegasnya.
Ia
memastikan, masyarakat tidak perlu khawatir tentang higienitas hasil panen dan
minim serangan hama.
“Itu
karena medianya sudah dibuat dengan metode greenhouse, walaupun masih harus
disempurnakan lagi karena belum memenuhi
standar. Namun hasil panennya sudah cukup baik, otomatis keuntungan yang
diperoleh cukup tinggi,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)