Pojok Referensi Perpustakaan Batang Siap Jadi Acuan Peneliti
Batang Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpuska) Kabupaten Batang kini memperbarui layanan dengan meletakkan Pojok Referensi berada di dalam ruang perpustakaan. Hal itu merupakan bukti kesiapan dari Disperpuska untuk menjadi acuan bagi para peneliti maupun mahasiswa.
Batang
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpuska) Kabupaten Batang kini
memperbarui layanan dengan meletakkan Pojok Referensi berada di dalam ruang
perpustakaan. Hal itu merupakan bukti kesiapan dari Disperpuska untuk menjadi
acuan bagi para peneliti maupun mahasiswa.
Pustakawan
Ahli Muda Disperpuska Batang, Sutiawati mengatakan, beragam koleksi buku telah
disiapkan untuk dijadikan referensi sehingga menunjang sebuah penelitian.
“Kami
punya koleksi buku-buku seperti kesehatan, agama, hukum, hasil penelitian dan
ensiklopedi. Ada 856 referensi khusus,” katanya,
saat ditemui di ruang perpustakaan Disperpuska Kabupaten Batang, Senin (24/1/2022).
Ia
menerangkan, mayoritas buku yang dijadikan referensi yakni Kamus Kedokteran Dorland
yang berisi tentang dasar-dasar ilmu kesehatan yang wajib dipelajari calon
dokter.
“Kami
punya ensiklopedi hadis sahih lengkap dari Al Bukhari, Muslim, Abu Daud,
At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan lainnya,” jelasnya.
Ia
menegaskan, ruang tersebut sebenarnya telah lama dibuat. Namun sejak tahun 2020
tata letaknya didekatkan pengguna perpustakaan, agar mudah diakses.
“Fasilitas
ini tidak hanya dikhususkan bagi para mahasiswa atau peneliti saja, namun bisa
dimanfaatkan semua kalangan,” tegasnya.
Ia
mengharapkan, tingkat literasi masyarakat makin meningkat.
“Tidak
cuma pelajar yang datang ke sini, tapi para mahasiswa yang kesulitan mencari
referensi bisa datang dan tidak hanya mengandalkan internet,” tegasnya.
Salah
satu pengunjung, Dewi seorang mahasiswi IAIN Pekalongan dari Desa Depok
mengutarakan, Pojok Referensi itu dapat dimanfaatkan para mahasiswa untuk
membantu mencari referensi dalam menyelesaikan tugas dari dosen.
“Yang
sering saya baca buku-buku pengantar akuntansi mikro,” tuturnya.
Ia
mengapresiasi modernisasi yang dilakukan oleh Perpustakaan Batang. Namun, meski
sebagian besar buku telah lengkap, tetapi masih perlu menambah koleksi untuk
menambah referensi mahasiswa.
“Seperti
buku yang kemarin saya cari tentang pasar modal dan pengantar akuntansi dasar itu
belum ada,” ujar dia.
Ia
menambahkan, Perpustakaan Batang kini banyak mengalami peningkatan fasilitas.
Berbeda dengan era dahulu yang masih terbatas ruangannya.
“Sekarang
lebih nyaman dan menarik jadi sering ke sini. Biasanya seminggu sekali buat
cari referensi atau menyelesaikan tugas dari kampus,” imbuhnya. (MC
Batang,
Jateng/Heri/Jumadi)