Digitalisasi Infaq, Cara Aman Beramal Saat Pandemi
Batang - Bank Syariah Indonesia (BSI) Pekalongan Yayasan Abdul Gaffar Ismail (YAGIS) bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Batang menyosialisasikan cara aman beramal di tengah Pandemi Covid-19, menggunakan infaq digital.
Batang - Bank Syariah Indonesia (BSI) Pekalongan
Yayasan Abdul Gaffar Ismail (YAGIS) bekerja sama dengan Kantor Kementerian
Agama (Kemenag) Kabupaten Batang menyosialisasikan cara aman beramal di tengah
Pandemi Covid-19, menggunakan infaq digital.
Pihak BSI berupaya memudahkan jamaah maupun
masyarakat yang ingin berinfaq tanpa harus bersentuhan langsung dengan kotak
infaq, namun cukup memanfaatkan teknologi QR Code Indonesian Standard (QRIS).
Funding Transaction Staf, BSI Pekalongan YAGIS,
Padang Eko Wantoro mengemukakan, ide ini muncul sejak adanya Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), yang diupayakan agar kotak infaq tidak
boleh keliling ke jamaah saat Salat Jumat.
“Maka secara bertahap akan kami digitalisasikan
menggunakan QRIS. Cara pakainya jamaah tinggal menscan saja, langsung bisa
berinfaq dan masuk ke rekening BSI,” katanya usai menyosialisasikan QRIS kepada
para takmir masjid, di Kantor KUA Kandeman, Kabupaten Batang, Selasa
(7/9/2021).
Dijelaskannya, kemudahan lainnya jika tiap masjid
menerapkan infaq digital antara lain : memudahakan pengurus masjid apabila akan
ada sumbangan dalam jumlah besarm donatur tidak perlu datang langsung ke masjid,
namun cukup mentransfer ke nomor rekening yayasan masjid.
“Pengurus masjid harus membuat rekening baru di BSI,
karena ada beberapa masjid yang sebelumnya memiliki rekening bank konvensional.
Tetapi alangkah lebih tepatnya apabila menggunakan rekening bank syariah,” jelasnya.
Lebih lanjut, dia menerangkan, akan tercipta
transparansi dalam akses jumlah infaq, lebih aman dalam menjaga apabila
tersimpan di bank syariah.
“Yang terpenting insyaallah bebas dari unsur riba,” tuturnya.
Ia menargetkan seluruh masjid di Kabupaten Batang
akan menerapkan infaq digital, namun saat ini dilakukan secara bertahap, karena
masih ada PPKM level 2.
“QRIS itu nantinya bentuknya barcode yang akan kami
cetakkan dan banner, nanti para jamaah tinggal melakukan scan saja,” terangnya.
Sebelumnya telah terealisasi di Masjid Agung Limpung
dan Masjid Agung Subah. Kalau Masjid Agung Batang masih dalam proses.
“Kalau masjid itu sifatnya harus dimusyawarahkan
terlebih dahulu, karena itu dana milik umat jadi kami menunggu hasil keputusan
dari takmir,” tandasnya.
Kepala Kantor Kemenag Batang, M. Aqsho mengatakan,
sosialisasi ini merupakan bagian dari pembinaan kemasjidan yang bersinergi
dengan BSI Pekalongan YAGIS. Beberapa materi yang disampaikan terutama tentang
manajemen kemasjidan, manajemen keuangan.
“Dalam mengelola sebuah masjid secara kelembagaan
harus dibuktikan dengan akta notaris. Apalagi sekarang ini mempersyaratkan
setiap masjid ketika akan mengajukan anggaran, pasti akan dilihat untuk
notarisnya, di samping itu, lanjut dia, harus ada izin operasional,” terangnya.
Pihak Kantor Kemenag saat ini sedang melakukan
pendataan jumlah masjid yang akan memiliki akta notaris.
Takmir Masjid Agung Tragung, Karsono megutarakan,
dukungannya dengan metode kekinian berinfaq secara digital, karena bentuk
modernisasi pada masjid-masjid di Kabupaten Batang.
“Selama ini infaq dari jamaah diberikan secara
manual, langsung dimasukkan ke dalam kotak. Nanti kami bisa mendaftar dulu,
cuma kendalanya warga desa belum familiar dengan teknologi digital dalam berinfaq,”
ujar dia.
Menurutnya, berinfaq menggunakan teknologi digital,
kemungkinan hanya ada pada klaster-klaster tertentu saja, yang sudah terbiasa
dengan transaksi digital.
“Sementara ini masih pakai infaq manual, tapi kami
akan coba yang digital juga. Jadi nanti bisa beriringan,” harapnya.
Ia berharap, sosialisasi pemanfaatan infaq digital
ini dapat memotivasi bagi kaum muslimin yang memiliki rezeki berlebih dari
Allah untuk meningkatkan infaqnya ke masjid-masjid.
“Selama ini infaq yang diandalkan hanya dari jamaah
salat jumat dan warga sekitar,” pungkasnya. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)