Home / Berita / Ekonomi / HIV AIDS BATANG CAPAI 917, PEMKAB ANGGARKAN RP. 600 JUTA UNTUK PENANGGULANGAN

Berita

HIV Aids Batang Capai 917, Pemkab Anggarkan Rp. 600 juta Untuk Penanggulangan

Tingginya penderita HIV dan Aids di Kabupaten Batang yang mencapai 917 orang menjadi keprihatinan Pemkab Batang, sehingga untuk penaggulangannya Pemkab menggagarkan Rp. 600 juta melalui Komisi Penanggulangan Aids ( KPA ) Kabupaten Batan.

“ Tiap tahun kita selalu ada peningkatan anggaran untuk penaggulangan Aids, di tahun 2017 kita anggarkan Rp. 500 juta dan tahun 2018 dianggarkan Rp. 600 juta. Hal ini sebagi bentuk Komitmen Pemkab untuk memerangi dan menaggulangi bahaya penyakit masyrakat yaitu HIV Aids.” Kata Wakil Bupati Suyono saat Audesni dengan KPA Provinsi Jawa Tengah Rabu,8/11.

Ia juga mengatakan, dengan tingginya angka penderita HIV Aids di Kabupaten Batang tidak bisa di tanggulangi sendiri oleh Pemkab, namun harus ada peran yang sama dari pihak LSM atau kelompok – kelompok masyarakat yang peduli dengan penaggulangan HIV Aids.

“Kita akan tingkatkan sosialisasi untuk memproteksi warga masyarakat agar jangan sampai melakukan sex bebas, sehingga kita akan terjamin kesehatan dan penyakit HIV Aids dan Masyrakat Batang bisa hidup sehat tanpa HIV Aids,” Kata Suyono

Disampaikan juga oleh Wakil Bupati Suyono, komitmen serius Pemkab dalam penaggulanganya yaitu menutup lokalisasi dengan membangun yang lebih bermanfaat lagi untuk masyarakat , hal ini untuk mengurangi penyakit – penyakit masyarakat, serta menggencarkan juga sosisialisasi di warung – remang – remang untuk beralih kegiatan lain yang positif bertujuan mencari ekonomi.

“ Lokalisasi di Banyuputih kita sudah tutup dan di area itu juga akan digunakan yang lebih bermanfaat bagi masyarakat, kita juga akan gencar melakukan sosialisasi kepada warung remang – remang untuk beralih profesi dalam mencari ekonomi.” Jelas Wabup

Sekertaris KPA Provinsi Jawa Tengah Zaenal Arifin mengatakan, kasus HIV Aids merupakan fenomena gunung es, sehingga kami harapkan kepada pemerintah Kabupaten Batang untuk menguatkan kembali komitmen terhadap pencegahan penaggulangannya.

“ kami inginkan komitemen Pemkab lebih dutingkatkan lagi, mengingat HIV Aids di Batang sudah 917 orang, ini hanya bisa di lakukan oleh Kepala OPD, seluruh Ormas dan komunitas supaya bergerak bersama dalam pencegahan dan penaggulangan HIV Aids.” Kata Zaenal Arifin

Di tegaskan juga oleh Zaenal Arifin bahwa pencegahan dan penaggulangan merupakan sebuah gerakan dari semua elemen masyarakat, hal ini agar bisa melakukan penjangkauan yang namanya fenomena gunung es yang belum terbongkar bisa di bongkar.

“ Gerakan ini supaya epidemik HIV Aids bisa lebih cepat kita stop, bukan tahun 2030 tapi maksimal 2025 sudah kita stop.” Kata Zaenal Arifin

Dalam penaggulangannya KPA Provinsi juga sudah melakukan koordinasi dengan lintas sektor seperti pelabuhan tanjung emas, dan pelabuhan cilacap yang merupakan pintu – pintu masuknya orang yang sedikit banyak membawa penyakit kita sudah berikan sosialisasi.

“Kepada TKI yang pra dan paska penempatan, tempat karoke kita lakukan osialisasi dan tes HIV Aids supaya tidak menyebar.” Kata Zaenal Arifin

Ia juga menyatakan bahwa Kabuaten Batang masuk dalam urutan ke tiga kasus HIV dan Aids setelah Semarang dan Kabupaten Grobogan, dan kalau semakin tinggi yang terdeteksi maka bisa di katakan bahwa KPAnya, ormasnya bisa bekerja untuk penaggulangan dan pencegahannya.

Sekertrasi KPA Kabupaten Batang Mudhofir yang ikut mendampingi mengatakan, selam ini KPA telah memberdayakan masyarakat untuk bisa memahami dalam peangagulangan dengan pemahaman informasi yang benar, sehingga secara otomatis akan bisa sadar tentang prilaku yang selama ini dilakukan.

“kita tersu melakukan sosialisasi dan sekaligus kita tes darah agar di ketahui status mereka kena apa tidak, kalau ditemukan akan kita obati dan kita beri konselor dan bagi yang negatif untuk dapat mempertahankan agar tidak menularkan karena ketidak tahunya.” Kata Mudhofir. (Edo/Humas/McBatang)