Podcast “Bincang Batang” Tampilkan Pelaku UMKM Inspiratif
Batang - Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Abirawa 104,9 FM menghadirkan podcast “Bincang Batang”, merupakan program yang khusus menayangkan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang telah sukses untuk menginspirasi masyarakat Batang makin kreatif dan inovatif.
Batang - Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio
Abirawa 104,9 FM menghadirkan podcast “Bincang Batang”, merupakan program yang
khusus menayangkan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang telah
sukses untuk menginspirasi masyarakat Batang makin kreatif dan inovatif.
Program tersebut diinisiasi oleh para kru Radio
Abirawa FM dan Media Center yang didukung sepenuhnya oleh Kepala Dinas
Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Batang Triossy Juniarto, sebagai
realisasi dari arahan dari Bupati Batang Wihaji dan Wakil Bupati Suyono yang
mengharuskan tiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melahirkan inovasi dengan
keunikan masing-masing.
“Untuk Diskominfo memunculkan inovasi berupa
podcast, yang saat ini diawali oleh Radio Abirawa FM, dan tayang tiap Senin
pukul 10.00-11.00 WIB,” kata Triossy Juniarto saat ditemui di Kantor Diskominfo
Kabupaten Batang, Senin (8/2/2021).
Kedepan, Lanjut dia, podcast juga dimungkinkan akan
disiarkan secara langsung di tempat-tempat strategis yang sesuai untuk
melakukan perbincangan ringan, dengan mengundang tokoh-tokoh inspiratif
lainnya.
“Tujuan utamanya bisa memunculkan
inspirasi-inspirasi baru bagi warga Batang. Secara global nantinya podcast akan
mengundang tokoh UMKM, pengusaha menengah maupun besar, tokoh pemuda, tokoh
agama, pimpinan daerah serta organisasi kemasyarakatan,” terangnya.
Salah satu contoh, podcast dapat menghadirkan
tokoh-tokoh pemuda yang menjadi pelopor dalam hal positif dan inovatif baik
yang ada di desa atau kecamatan se-Kabupaten Batang.
“Bentuknya bisa siaran langsung, bisa siaran tunda
dan bisa juga disiarkan di luar ruangan, kita sesuaikan dengan tema yang
diangkat,” katanya.
Triossy mengimbau, bagi generasi milenial untuk
mengikuti perkembangan media informasi yang berbasis digital yaitu podcast
sebagai inovasi Diskominfo. Tayangannya membahas obrolan-obrolan ringan, yang
dikemas berbentuk edutainment.
“Banyak hal yang menginspirasi kita semua, bagaimana
cara membantu pemerintah daerah membangun Kabupaten Batang sesuai kemampuan dan
keahlian masing-masing,” ungkapnya.
Salah satu pelaku UMKM yang berkesempatan menjadi
narasumber perdana dalam tayangan podcast, adalah Nur Faisal Edi Nugroho,
pemilik usaha pembuatan jam tangan berbahan dasar kayu “OWA Watch” dari Desa
Subah, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang.
Ia mengapresiasi program podcast ini dapat
memotivasi pelaku UMKM di Kabupaten Batang supaya tetap memiliki semangat
berkarya, meski di tengah kondisi pandemi Covid-19 atau kesulitan apapun.
“Yakin dan optimislah bahwa ketika menciptakan
sebuah karya yang bisa dipertanggungjawabkan dengan kualitas yang baik. Insya
Allah secara tidak langsung pasar akan mengakui produk hasil karya dengan
nominal yang sesuai,” tegasnya.
Ia menerangkan, beberapa model dari jam tangan kayu
“OWA Watch” yang terbuat dari bahan dasar kayu seluruhnya dan kombinasi dengan
kulit sapi.
“Jam tangan berbahan kayu sepenuhnya Rp375 ribu,
kombinasi kayu dan kulit sapi dijual seharga Rp250 ribu, kayu maple Rp300 ribu,
serta jika ada pesanan khusus dengan ukuran maupun bentuk lebih besar Rp750
ribu,” tuturnya.
Untuk memperoleh kesuksesan harus memadukan antara
rencana dengan aksi nyata. Jika sudah mempunyai ide atau gagasan, beranilah
untuk melakukannya, apapun yang akan terjadi.
“Walaupun ada cacian dan makian itu sudah biasa
di awal, yang penting lakukan saja,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)