Home / Berita / Kegiatan Keagamaan / PONDOK MODERN TAZAKKA BATANG ADAKAN TASYAKURAN HUT TNI KE-72

Berita

Pondok Modern Tazakka Batang Adakan Tasyakuran HUT TNI Ke-72

Kegiatan Tasyakuran HUT TNI ke 72 dengan tema Silaturahmi Kebangsaan yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Modern Tazaka Kecamatan Bandar Batang, selasa malam (10/10).

Acara tersebut dihadiri Danrem 071/WK,kolonel inf.Suhardi, Bupati Batang Wihaji, Dandim 0736 batang,Letkol inf.Fajar ali nugraha S.sos, Dandim 0710/PKL,Letkol inf.Heri bambang wahyudi, Kasdim 0736 batang,Mayor inf.Raji, wakapolres batang,Kompol Hendri yulianto S.ik MH, Wakil bupati batang Suyono, kepala SKPD kab.batang, Muspika kec.bandar, Pimpinan ponpes modern tazaka,KH.Anang rikza masyhadi MA, penasehat ponpes modern tazaka,Habib lutfi bin ali bin yahya, ketua PCNU batang,bp taufik, ketua PD Muhammadiyah batang,Drs.Nasikhin,ketua FKUB batang,Drs.H.subekhi, ketua MUI batang,bp.KH.Abdul Fakih,.Personil kodim 0736 batang, perwakilan toga,tomas,toda kab.batang, ormas kab.batang : FPI, FKPPI, Forum barisan roban, GMBI, lindu aji,pemuda pancasila, pagar nusa,kokam, santri ponpes modern tazaka.

Ketua panitia ust.Anizar Masyhadi mengatakan ponpes tazaka mengambil inisiatif dalam kegiatan silaturahim kebangsaan ini ingin mempertahankan negara dan ingin negara kita maju.

Indonesia negara yang sangat besar dan ponpes modern tazaka ingin semua elemen bersatu,TNI dan Polri tidak dapat dipisahkan dan harus kuat. Satu satunya HUT TNI yg dirayakan di kantor polres adalah hanya dibatang dan ini membuktikan bahwa TNI dan Polri masih solid ujar ust. Anizar Masyhadi.

Ketua MUI Batang,KH Abdul Fakih mengatakan tanah air kita harus kita jaga dan bumi kita adalah bumi lohjinawi,ini bukti anugrah Allah swt. generasi muda inilah yg banyak dipengaruhi hal-hal yg membayakan dan ulama adalah pegangan kita,jangan sampai ulama luntur ditengah jalan.

KH.Anang Rikza Masyhadi MA dalam diskusi kebangsaan mengatakan kegiatan tasyakuran HUT TNI ini tetapi yg mengadakan masyarakat dan ini ide dari masyarakat.

Beliau mengatakan masyarakat dan TNI dari dulu kompak dan di Negara lain susah menemukan pola masyarakat dengan TNI guyub. Ini hanya ada di Indonesia ulama yang pakai baju tentara hanya di indonesia dan inilah kebersamaan tandas Anang.

Indonesia adalah negara yg besar kita memiliki 1430 suku bangsa,790 bahasa daerah dan ini membuat orang luar iri.Indonesia merupakan imamnya dunia dari keragaman dan persatuan ujar Anang.

Bupati Batang Wihaji dalam sambutannya mengatakan begitu hebatnya pelaku sejarah dan kita wajib bersyukur sebab jaman dahulu pelaku sejarah belum ada alat yg modern.

Harapan saya sekarang ditazaka ada HUT TNI,POLRI dan saya ingin ada HUT NU di ponpes tazaka.Kewajiban toga,tomas adalah sebagai tauladan dan memberikan contoh tentang guyub rukun di Kabupaten Batang ujar Bupati Batang.

Batang adalah surganya asia dan ini selalu saya sebut sebab kita punya semua seperti PLTU, pantai, makam, pabrik coklat terbesar, ini saya sampaikan agar kita bisa bersyukur dan tidak lupa dengan pelaku sejarah tandas Bupati.

Danrem 071/Wijaya Kusuma ,Kolonel inf Suhardi mengatakan selama saya jadi tentara baru kali ini HUT TNI diundang oleh rakyat dan saya ucapkan terimakasih kpd penyelenggara. Dalam persaingan global bangsa maju sudah menggunakan Sumber Daya Alam lebih dulu.

Saya ingat pesan pangsar jendral sudirman "janganlah kamu berbuat seperti sapu yg meninggalkan ikatannya",ini adalah mengingatkan kita supaya jangan berkhianat. Beliau dalam luka parah tetapi masih berjuangan untuk kemerdekaan indonesia ujar Suhardi.

Habib lutfi bin ali bin yahya dalam tausiyahnya mengatakan kalau sudah banyak kepaten obor berarti kita sudah kepaten sejarah dan menurunnya rasa nasionalisme.

Beliau menambahkan cinta tanah air sebagian dari iman dan mutiara-mutiara yg ada didalam al-quran harus kita amalkan. Dan kita harus mensyukuri bahwa Indonesia adalah pemberian dari alloh swt dari sabang sampai merauke, saya bangga karena TNI dan Polri dapat jadi satu dan kompak.

Kemudian acara ditutup dengan doa yang dipimpim habib lutfi bin ali bin yahya. (Iwan/Humas/McBatang)