Tanam Ketela, Hanya Bermodalkan 20 Juta Bisa Untung Sampai 60 Juta
Pemerintah mulai membiasakan masyarakat untuk menanam ketela rambat, karena hanya dengan modal sedikit akan mendapat keuntungan yang sangat luar biasa. Petani ketela rambat cukup menyediakan modal sebesar Rp. 20 juta dengan ketekunan dan ketelatenan, maka dalam kurun waktu 4 – 5 bulan mampu memperoleh keuntungan mencapai Rp. 60 juta.
Demikian dikatakan Bupati Batang Wihaji saat memberi sambutan dalam rangka Gelar Potensi Peternakan bertempat di Desa Adinuso Kecamatan Reban Kabupaten Batang, Senin (9/10).
Bupati mengatakan upaya untuk mensejahterakan kaum petani adalah dengan diberi contoh agar bisa meniru sejarah kesuksesan dari orang – orang yang telah sukses sebelumnya.
“Kita melihat bukti seperti Pak Kades Adinuso Wintoro yang berhasil dan sukses menanam ketela bisa meraup keuntungan sampai Rp. 60 juta, hal seperti inilah yang patut disampaikan kepada masyarakat agar memotivasi mereka yang ingin sukses melalui dunia pertanian,” jelas beliau.
Bupati menegaskan petani Kabupaten Batang memang berpotensi sukses, tetapi untuk tanaman ketela hanya bisa tumbuh di daerah tertentu saja.
Sementara berkaitan dengan Gelar Potensi Peternakan untuk pertama kali diadakan Lomba Ternak Sapi Bibit, Lomba kambing Jantan Peranakan Etawa (PE) dan Lomba Keterampilan Inseminator dalam bidang peternakan. Menurut Bupati kegiatan ini berdampak positif untuk memotivasi para peternak kambing jantan PE dan sapi supaya menghasilkan ternak yang berkualitas.
“Perlombaan semacam ini baru pertama kali diadakan dan perlu diadakan lagi di tahun depan, bagi para peternak yang menjuarai lomba tersebut juga mendapat uang pembinaan sebagai penyemangat para peternak,” imbuh Bupati.
Dalam acara tersebut Bupati Wihaji juga memberikan bantuan 4 ekor sapi dengan harapan selama 1 tahun dapat dijaga dengan baik, jangan sampai bantuan yang diberikan hilang begitu saja. Agenda yang juga dilaksanakan secara bersamaan adalah Gerakan Minum Susu (Gerimis).
“Apabila terjadi sesuatu misalkan ada ternak yang sakit segera laporkan,” pungkas Bupati.
Ditemui di tempat yang sama, Kades Adinuso Wintoro menambahkan ketela rambat di Desa Adinuso sangat berlimpah, hampir tiap 5 bulan sekali dapat dipanen. Karena jumlah yang berlimpah itu dan kreativitas dari warganya maka makanan yang biasa bisa menjadi luar biasa.
“Jika cuaca sedang bagus dan kadar air cukup baik maka setiap bulannya bisa memanen hingga 350 ton. Harga per kilogram di petani saat ini berkisar Rp. 4.000,- karena akan dikirim ke pabrik, namun jika harga di pasar lokal Rp. 3.000,-.” terang Wintoro.
Menurutnya, menanam ketela jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan padi. Keuntungan dari menanam padi hanya berkisar Rp. 17 juta saja, sedangkan jika menanam ketela keuntungan yang didapat mencapai Rp. 60 juta. Dari sisi gizi pun tidak kalah, karena ketela rambat memiliki serat yang halus, rasa yang manis namun dengan kadar gula yang rendah. (Tim McBatang)