Produk Inovatif SMK Kandeman Mampu Mencetak Wirausaha Baru
Batang - SMK Negeri 1 Kandeman menggelar pameran produk-produk inovatif hasil karya para pelajar dan sejumlah start-up berbagai keahlian yang dapat melatih anak didik berbisnis secara nyata sekaligus mencetak calon wirausaha muda baru.
Batang - SMK Negeri 1 Kandeman menggelar pameran
produk-produk inovatif hasil karya para pelajar dan sejumlah start-up berbagai
keahlian yang dapat melatih anak didik berbisnis secara nyata sekaligus
mencetak calon wirausaha muda baru.
Beberapa produk yang dipamerkan antara lain: alat
sit up, meja transformer, dispenser otomatis, amplifier, pot bunga siram
otomatis dan lainnya.
Produk lain yang juga dipamerkan tidak hanya hasil karya
yang sesuai jurusan saja, namun bagi mereka yang berpotensi di luar jurusan
pun, pihak sekolah memberikan ruang untuk menunjukkan kemampuannya. Di
antaranya produk fesyen, aksesoris dan tanaman bonsai.
Produk yang dihasilkan dapat memenuhi dan sesuai
kebutuhan masyarakat kekinian. Penggunaan produk-produknya sangat praktis
sesuai yang diinginkan kaum milenial.
“Saya contohkan, lampu yang bisa dinyalakan atau
dimatikan dari jarak jauh menggunakan remot tv, ada pula meja multifungsi
bahkan alat sit up yang sudah laku terjual hingga luar Pulau Jawa,” terang
Pengawas SMK Kabupaten Batang, Tri Indayani saat meninjau Pameran Hasil Karya
Siswa dan Start Up Bisnis di Mal Kota Pekalongan, Sabtu (12/12/2020).
Ia meyakini, dengan kompetensi yang dimiliki mereka
tidak harus melamar pekerjaan, tapi bisa menciptakan wirausaha baru yang sukses
di masa depan.
“Para siswa tetap harus didampingi guru pembimbing
produk kreatif dan kewirausahaan, supaya mempunyai wawasan yang lebih luas.
Nantinya produk-produk yang dihasilkan tidak monoton, melainkan lebih variatif
dengan inovasi yang terus dikembangkan sesuai kebutuhan masyarakat,” tegasnya.
Produk yang dipasarkan, Lanjut dia, harus sesuai
segmentasi pasar. Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi anak didik, karena
melalui even pameran mereka bisa bertemu calon pembeli dengan tetap menerapkan
protokol kesehatan yaitu memakai masker, menjaga jarak aman dan mencuci tangan
menggunakan sabun.
“Anak didik bisa menggali apa saja kekurangan dari
produk buatannya, sehingga nanti bisa menyempurnakannya. Mereka harus dibekali
mental yang kuat, karena konsumen berasal dari berbagai lapisan dengan beragam
kebutuhan, sehingga menarik perhatian pembeli,” paparnya.
Sementara, Kepala SMK Negeri 1 Kandeman Suyanta
mengatakan, program tersebut merupakan fasilitas dari Kemendikbud RI melalui
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK).
Menurut dia, dengan digelarnya pameran di pasar
modern akan lebih mendekatkan anak didik dengan konsumen yang berasal dari
beragam strata.
“Konsumen bisa memotivasi langsung, saya yakin ada
yang memberi masukan, kritikan, ada juga yang membeli. Itulah pasar
sesungguhnya, supaya anak-anak kami bisa menyerap informasi dari luar, sehingga
produknya lebih berkualitas,” jelasnya.
Disebutkan, produk yang dipamerkan antara lain
komponen-komponen permesinan yang sering dipesan oleh PT. Sukorintex.
Salah satu siswa jurusan Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif (TKRO), Nur Awaludin menerangkan, dengan menggelar pameran di pasar
modern, seluruh produk inovasi dari para siswa dapat diperlihatkan langsung
kepada konsumen.
“Kami ingin membantu masyarakat dengan inovasi
produk karya pelajar SMK. Produk kami bisa dibeli langsung dengan tujuan dapat
memberikan kemudahan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.
Ia menerangkan, beberapa produk karya yang bisa
dibeli langsung atau dipesan yaitu alat sit up dijual dengan harga
Rp1.400.000,00, meja transformer Rp750.000,00 dispenser otomatis Rp100.000,00,
amplifier mini stereo Rp500.000,00, pot bunga siram otomatis Rp800.000,00 dan
lampu otomatis Rp150.000,00.
Dengan mendengar langsung kritik dan saran yang
membangun dari konsumen, otomatis dapat melatih kemampuan berkomunikasi yang
baik dengan calon pembeli, melatih menjadi calon wirausahawan, agar siswa
mengetahui bahwa di SMK dididik kompetensinya.
Salah satu pengunjung, Slamet mengutarakan, saat ini
baru produk-produknya saja, namun belum menampilkan paguyuban dari para pelaku
usahanya.
“Ke depan harus disertakan alamat lengkapnya, jadi
kalau mau pesan lebih mudah,” harapnya. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)