Home / Berita / Sosial / CINTAI NKRI TANPA BASA BASI

Berita

Cintai NKRI Tanpa Basa Basi

Nonton bareng film G30S/PKI pecahkan rekor di Batang bahkan Jawa Tengah, nobar dihadiri lebih dari 6500 orang, dengan jajanan dan makan bakso gratis, bertempat di Lapangan Tazakka Sidayu Bandar, Sabtu malam (30/9).

Acara yang digagas oleh Pesantren Tazakka dan Kodim 0736 Batang ini dihadiri oleh Habib Lutfi bin Yahya, Dandim Batang Letkol Inf. Fajar Ali Nugraha, Wakapolres, Wakil Ketua DPRD Slamet Untung, Muspika dan juga Tuan Guru Bajang Dr. Zainul Majdi yang kebetulan sedang berada di Batang, SKPD Batang, Kades dan Perangkat Desa se-kecamatan Bandar.

Elemen masyarakat yang hadir tidak saja skala lokal Batang, namun Jawa Tengah; Kiai-kiai Muda Pengasuh Pondok Pesantren se-Jawa Tengah, Pemuda Pancasila Jawa Tengah, FKPPI, Lindu Aji, HNSI, FPI, Pagar Nusa, Kokam, Banser, NU, Muhammadiyah, Pemuda Ka'bah, dan lapisan masyarakat lainnya, bahkan ada yang dari luar kota seperti Kendal, Pemalang, Temanggung, Tegal juga hadir.

Nampak juga santri-santri Tazakka dan santriwan santriwati asuhan Kiai Mabrur dan pesantren lainnya, serta pelajar dan siswa sekolah ikut dalam nobar tersebut.

Dalam sambutannya, Pimpinan Pondok Modern Tazakka KH. Anang Rikza Masyhadi menyampaikan bahwa acara ini adalah penting, bukan sekedar nobar, tapi bentuk dari penyatuan dan konsolidasi masyarakat.

“Yang kita perangi adalah ideologi komunis dan orang atau kelompok yang terus berupaya menghidupkannya kembali. Adapun orang-orang yang pernah terlibat PKI namun sekarang sudah NKRI dan menjalankan agama dengan benar serta bermasyarakat dengan baik, tidaklah kita musuhi, sudah selesai dan saling memaafkan,” tegas Beliau.

Musuh kita bersama adalah orang-orang dan kelompok yang sangat masif mengkampanyekan tentang komunisme, menuntut dan terus berkoar koar, bahkan membawa permasalahan tersebut ke mahkamah internasional, imbuh Ustadz Anang sapaan akrab beliau.

Dandim Batang Letkol Inf. Fajar menekankan pentingkan seluruh anak bangsa memahami sejarah dengan baik dan benar. Dengan nobar ini, generasi muda mengerti akan bahaya ideologi Komunisme, sehingga tidak mudah disusupi dengan berita-berita yang tidak benar.

“Bangsa ini pernah mempunyai sejarah kelam, beberapa kali PKI memberontak, membunuh para santri, ulama dan masyarakat dan bahkan akan mengganti dasar negara,” jelas DandimAcara nobar ada 2 layar besar dengan sound sekelas konser, makan bakso dan jajanan gratis serta ada door pricenya, luar biasa pokoknya, anak saya saja gak mau pulang sampai ahir, imbuhnya.

Habib Lutfi Bin Yahya dalam sambutan akhir pada acara tersebut menekankan pentingnya menjaga kedaulatan dan keutuhan bangsa serta mencintai negeri. Jangan sampai masyarakat mudah diadu domba, ciri - ciri komunis adalah mengadu domba dan memutar balikkan fakta.

“Bahwa ideologi pancasila adalah ideologi yang menjadi wadah kebhinnekaan Indonesia, maka siapa saja yang mencoba menggantinya dan bahkan merongrongnya, akan berhadapan dengan rakyat Indonesia secara keseluruhan,” tutur beliau. (Heri/McBatang)