Simulasi SPGDT Melatih Kesiapsiagaan Seluruh Lintas Sektoral Tangani Musibah Massal
Melalui
Permenkes No, 19 Tahun 2016 tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
(SPGDT) Pemerintah telah mengamanatkan kepada Pemerintah Daerah untuk membentuk
Public Safety Center (PSC) dalam menangani masalah kegawatdaruratan bidang
kesehatan. Simulasi ini diselenggarakan dalam rangka melatih kesiapsiagaan seluruh
lintas sektoral apabila suatu saat dibutuhkan dengan sigap untuk menangani musibah
yang terjadi secara massal berkaitan dengan kegawatdaruratan.
Demikian
disampaikan Ketua Panitia Simulasi SPGDT Suyanto yang ditemui saat memberikan
pengarahan kepada seluruh unsur yang terkait dalam kegiatan simulasi tersebut
bertempat di Jalan Veteran Kabupaten Batang, Minggu (24/9).
Menurut
Suyanto, sebelumnya telah
dilaksanakan terlebih dahulu pelatihan/diklat selama 2 minggu di Hotel Sahid
Mandarin. Sedangkan untuk kegiatan Simulasi SPGDT ini dipusatkan di Jalan Veteran
melibatkan seluruh lintas sektoral yang tentunya berkaitan dengan kegawatdaruratan.
“Unsur
lintas sektoral yang terlibat dalam kegiatan Simulasi SPGDT diantaranya Polres
Batang, Batang
Rescue, Damkar, PMI, RSUD Batang dan
PSC
119 yang kesemuanya harus menunjukkan kesiapsiagaannya apabila dibutuhkan
sewaktu – waktu untuk memberikan pertolongan saat terjadi kecelakaan atau
musibah,” jelasnya.
Suyanto
mengatakan bahwa kegiatan Simulasi SPGDT ini bertujuan untuk mengaplikasikan ilmu
yang sudah diajarkan selama pelatihan. Kemudian sebagai simulasi, manakala terjadi
peristiwa sesungguhnya mereka sudah siap dan mempunyai gambaran serta respon
yang baik dalam memberikan pertolongan, sehingga dapat mengurangi angka kematian.
“Selain
itu dapat memperpanjang harapan
hidup dari korban kecelakaan dan mengurangi angka kecacatan baik di tempat
kejadian yaitu sebelum di rumah sakit dan saat di rumah sakit, sehingga terjadi
sinergitas saat penanganan korban antar semua unsur,” tegas Suyanto.
Suyanto
mengharapkan para relawan di lapangan sudah mengetahui mana korban yang perlu
dirujuk ke rumah sakit dan
mana yang hanya perlu mendapat pertolongan ringan di tempat kejadian. Materi
itu, semua sudah diberikan saat pelatihan sehingga dengan adanya Simulasi SPGDT
para relawan mampu memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat. (Heri/Arga/MC)