BPS Batang Fokuskan SP2020 Melalui Kuesioner di Tengah Pandemi
Batang - Sensus Penduduk 2020 (SP2020) yang menjadi hajat besar dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Batang tetap diupayakan meski ditengah Pandemo Covid-19, untuk tersedianya data jumlah, komposisi, distribusi dan karakteristik penduduk menuju data satu kependudukan Indonesia.
Batang - Sensus Penduduk 2020 (SP2020) yang menjadi
hajat besar dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Batang tetap diupayakan
meski ditengah Pandemo Covid-19, untuk tersedianya data jumlah, komposisi,
distribusi dan karakteristik penduduk menuju data satu kependudukan Indonesia.
Di bulan September mendatang, BPS akan
menerapkan pola yang sedikit berbeda
dalam menyukseskan SP2020, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Selama bulan September BPS Batang akan melaksanakan
SP2020 secara “door to door”, yaitu
mengirim dokumen ke masing-masing rumah tangga untuk diisi dengan pendampingan
dari Satuan Lingkungan Setempat (SLS),” kata Kepala BPS Batang Eddi Prawoto,
saat dikonfirmasi di Kantor BPS Kabupaten Batang, Jumat (12/6/2020).
Dalam pelaksanaannya pun, lanjut Eddi, BPS akan
menerapkan jarak aman saat membagikan kuesioner yaitu dengan dibungkus rapi demi menjaga higienitas
dokumen, agar masyarakat tetap terjaga kesehatannya di tengah pandemi Covid-19.
“Mereka akan lebih aman mengisinya di rumah tanpa
ada suatu wawancara yang berlama-lama berhadapan, karena kuesionernya pun akan
lebih disederhanakan. Nantinya dokumen kuesioner akan diambil kembali pada
kurun waktu beberapa hari kemudian, dan dibungkus rapi ke dalam plastik,”
jelasnya.
Menurutnya, adanya pandemi Covid-19 yang belum usai
ini, justru menjadi tantangan tersendiri bagi BPS karena dapat menampilkan
inovasi.
“Kita tetap melakukan kegiatan survei dengan tetap
memperoleh data yang berkualitas. Salah satunya melalui SP2020 Online beberapa
bulan lalu,” katanya.
Ia berharap, agar masyarakat Kabupaten Batang aktif
dalam berpartisipasi menyukseskan Sensus Penduduk, untuk melengkapi data
kependudukan supaya lebih valid.
“Pemerintah akan lebih mudah melaksanakan
program pembangunan, karena ketepatan data yang diperoleh. Data yang benar itu,
nantinya akan kembali kepada warga sendiri, dalam bentuk kesejahteraan yang
makin baik,” tandasnya. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)