Penguatan Ketahanan Pangan Jawa Tengah di Masa Pandemi Covid-19
Batang - Sektor Pertanian dipandang mampu bertahan di masa pandemi saat ini. Diperlukan intervensi dan inovasi terhadap masyarakat desa khususnya dalam pemanfaatan potensi sektor pertanian.
Batang - Sektor Pertanian dipandang mampu bertahan
di masa pandemi saat ini. Diperlukan intervensi dan inovasi terhadap masyarakat
desa khususnya dalam pemanfaatan potensi sektor pertanian.
“Saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sedang
melakukan finalisasi penyusunan RKPD Tahun 2021, diharapkan program kegiatan
serta intervensi pada RKPD Tahun 2021 sudah mengakomodir upaya sektor pertanian
untuk masa recovery,” kata Asisten II Ekonomi Pembangunan Wondhy Ruki Trisnanto
saat Rapat Video Conference TPID Jawa Tengah di Ruang Analitik Diskominfo,
Kabupaten Batang, Jumat (12/6/2020).
Memasuki masa New Normal, petani diharapkan bisa
kembali menanam. Namun, Pemerintah hendaknya bisa memastikan bahwa mereka harus
menerapkan protokol kesehatan, demi menjaga proses kelancaran bertani.
Selain itu Pemerintah diharapkan tetap menjamin
kesejahteraan petani jika ternyata kemarau dan gagal panen kembali.
“Sistem produksi pangan dapat terus ditingkatkan
dengan korporasi antara petani. Begitupun dengan sistem distribusi pangan
tersebut nantinya. Selain tentunya penyerapan dosmetik tetap harus dilakukan ,
diversifikasi pasar perlu dijadikan strategi agar produk-produk pertanian,
utamanya beras tetap dapat memperoleh pasar penjualan di masyarakat,” jelasnya.
Sementara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
mengatakan, Pemerintah akan siap negosiasi dengan PTPN atau para pengusaha,
sehingga lahan tersebut bisa dioptimalkan dengan baik untuk mengikuti kebutuhan
pangan ini.
"Korporasi petani tidak hanya didanai melalui
APBN, dan juga bukan proyek APBN. Namun, akan difasilitasi realisasinya dengan
sumber pendanaan yang beragam, bukan hanya dari APBN. Sehingga diharapkan
petani dapat menjadi investor di produk pertaniannya," terangnya.
Ia berharap, dengan hasil rapat evaluasi ini dapat
meningkatkan, membangun kualitas perbaikan data tentang neraca pangan serta
optimalkan lumbung pangan. (MC Batang, Jateng/Jumadi)