Diskominfo Batang dan Komunitas Medsos Berkomitmen Melawan Hoaks
Batang - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Batang menggelar diskusi dengan mengundang sejumlah komunitas penggiat Media sosial (Medsos), seperti Sanggar Merti Desa, Insta Batang dan Pigura Warga Batang, untuk membangun komitmen bersama melawan berita hoaks, di Ruang Analitik Diskominfo Kabupaten Batang, Senin (20/4/2020).
Batang - Dinas Komunikasi dan Informatika
(Diskominfo) Kabupaten Batang menggelar diskusi dengan mengundang sejumlah
komunitas penggiat Media sosial (Medsos), seperti Sanggar Merti Desa, Insta
Batang dan Pigura Warga Batang, untuk membangun komitmen bersama melawan berita
hoaks, di Ruang Analitik Diskominfo Kabupaten Batang, Senin (20/4/2020).
Kepala Diskominfo Batang Jamal Abdul Naser
mengemukakan, peran dan komitmen kuat dari komunitas medsos yang ada di Batang
sangat dibutuhkan, agar warganet memperoleh informasi yang benar dan dapat
dipertanggungjawabkan.
“Kita ingin bersama-sama saling berbagi saran
tentang cara mengatasi isu-isu yang tidak benar, terkait pandemi Covid-19,” jelasnya.
Dijelaskannya, bagi komunitas medsos dirasa penting,
karena dapat ikut meluruskan berita-berita yang tidak benar.
Jamal menambahkan, berdasarkan informasi dari media
cetak temuan berita hoaks seputar pandemi Covid-19 telah mencapai 700 konten,
bahkan ada pula berita hoaks yang berkaitan dengan dampak Corona.
“Ke depan kemitraan dengan komunitas penggiat Medsos
akan lebih diintesifkan, agar memiliki pegangan yang sama terkait komumikasi publik,”
tegasnya.
Sementara, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi
Publik Diskominfo Batang Puji Setyowati mengatakan, terkait dengan hoaks di
Kabupaten Batang kita berusaha untuk memantau dan mengendalikan maraknya
berita-berita bohong, terlebih yang menimbulkan perpecahan dan kecemasan di
masyarakat.
Lebih lanjut, Puji menerangkan, dari pihak Kominfo
berupaya merangkul dan mengajak kerjasama dengan komunitas Medsos, agar dapat
mengendalikan serta memastikan kebenaran berita-berita dari masyarakat.
“Dalam waktu dekat Diskominfo akan membuat kanal
yang dapat dijadikan media untuk menganalisa berita-berita hoaks lokal kemudian
dilaporkan ke Kementerian Kominfo,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama penggiat medsos, Pigura
Warga Batang, Fatchurrozak Fazani menuturkan, banyak media yang digunakan
masyarakat sebagai referensi untuk memperbarui informasi setiap saat.
“Untuk menangani hoaks seputar pandemi Covid-19,
perlu dilakukan konferensi pers tiap beberapa hari sekali termasuk persebaran
Covid-19,” terangnya.
Dia memaparkan, bahwa aplikasi WhatsApp adalah media
penyebaran paling cepat dan mudah. Ini yang paling sulit bagi pihak komunitas
untuk mengendalikannya, dibandingkan dengan kontrol di media website atau
facebook yang jauh lebih mudah.
“Untuk menangani hoaks, harus dilakukan kerjasama
dari seluruh komunitas Medsos yang disinergikan dengan Diskominfo Batang,”
pungkasnya. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)