Kemenkominfo Tinjau Lapangan Implementasi Program Smart City Di Batang
Batang - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melakukan tinjauan lapangan Implementasi Program Smart City. Adapun lokasi tinjauan lapangan meliputi 6 program unggulan Smart City antara lain Batang Resourcis Integration & Colaboration System, Minggon Jatinan, Mal Pelayanan Publik, PSC Si Slamet 119, Santunan Kematian (eSakti) dan Ipal komunal.
Batang - Kementerian
Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melakukan tinjauan lapangan
Implementasi Program Smart City.
Adapun
lokasi tinjauan lapangan meliputi 6 program unggulan Smart City antara lain
Batang Resourcis Integration & Colaboration System, Minggon Jatinan, Mal
Pelayanan Publik, PSC Si Slamet 119, Santunan Kematian (eSakti) dan Ipal
komunal.
“Tinjauan
lapangan tersebut dilakukan oleh Kemenkominfo dalam rangka untuk mengetahui
sampai sejauh mana progres implementasi Smart City di Kabupaten Batang
selama kurun waktu 2 tahun dari 2018
sampai 2019, kata Kepala Diskominfo Batang Jamal Abdul Naser saat di wawancarai
usai selesai tinjau lapangan di MPP Kabupaten Batang, Selasa (3/3/2020).
Sementara, Kepala Seksi
Data Kemaritiman dan PMK Direktorat Aptika Kemenkominfo Ivan Syahreza
menjelaskan, bahwa
tinjauan lapangan ini dilaksanakan untuk menjaring aspirasi masyarakat, karena
program Smart City tujuannya melayani masyarakat secara efisien, efektif, dan
berkelanjutan, maka perlu masukan dari masyarakat apa yang mereka rasakan
terhadap program Smart City.
“Masyarakat
sendiri sebagai pengguna layanan publik dari Pemkab Batang nantinya yang akan merasakan secara langsung
dampak dari implementasi program Smart City tersebut. Untuk itu perlu
ditingkatkan lagi agar manfaat program
menjadi lebih baik.”
jelasnya.
Dijelaskannya, bahwa
dalam kunjungan lapangan tersebut setiap lokasi dilaksanakan wawancara
terhadap lima responden penerima layanan program yang dituangkan dalam
kuesioner, yang hasilnya sebagai bahan masukan untuk Pemerintah Kabupaten
Batang,
agar kedepan lebih baik dan juga masukan Kemenkominfo dalam
merumuskan kebijakan-kebijakan yang perlu diambil terkait program Smart City di
Kabupaten Batang.
“Penyerapan
aspirasi masyarakat tersebut harus ditindaklanjuti oleh Tim Pelaksana
Smart City Pemkab
Batang, dimana masing-masing lokasi sebanyak 50 responden dan
paling lambat akhir bulan Mei 2020 sudah bisa diselesaikan, karena pada
semester pertama bulan Juni 2020 akan dilaksanakan evaluasi program gerakan
menuju 100 Smart City di Bali.
Dalam kesempatan yang sama,
pembimbing Program Smart City Kabupaten Batang dari Dosen Teknik Elektro
dan Informatika Institut Teknologi Bandung Dr Windy Gambetta menyampaikan,
Kabupaten Batang salah satu daya tariknya pada program Smart City adalah bahwa
dalam membangun daerahnya melibatkan semua orang. Berbagai program Smart City
di Kabupaten yang berjalan ternyata ada keterlibatan masyarakat, sebagai contoh
seperti program quick win Smart City "Minggon Jatinan" di Hutan Kota
Rajawali merupakan poin penting, karena sebagai pengelolanya adalah komunitas
Madrasah Bisnis.
“Memang program
Smart City kalau mau sukses dan berkelanjutan, harus melibatkan masyarakat,
antara lain meliputi Komunitas,
UMKM,
desa wisata dan komponen masyarakat lainnya. Karena kekuatan di Kabupaten
Batang terletak pada orangnya dengan segala keterbatasan, bisa membuat yang
biasa menjadi luar biasa.”
pungkasnya. (MC Batang, Jateng/Roza/Jumadi)