Kabupaten Batang Menjadi Percontohan Program Sayuran Masuk Sekolah
Bermula dari sebuah program yang pendanaannya dari sebuah lembaga bernama Asian Vegetable Research and Development Centre (AVRDC) Dari Taiwan yang melakukan penelitian tentang sayuran di 6 negara termasuk Indonesia. Dari Kementerian Pertanian memilih Jawa Tengah, kemudian karena secara geografis memiliki lahan pertanian yang lebih baik, maka dipilihlah Kabupaten Batang sebagai Percontohan Program Sayuran Masuk Sekolah, dengan harapan supaya anak- anak lebih gemar mengkonsumsi sayuran. Hal tersebut disampaikan Rina Ningsih Penyuluh Pertanian untuk wilayah Kelurahan Kauman, di Kantor Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan/Kabupaten Batang, Jum’at (4/8).
Rina mengatakan, program ini ditujukan bagi siswa – siswa tingkat SD yang diberikan pelatihan pembuatan kebun sekolah dan setiap minggunya ada kelas khusus berkebun untuk siswa kelas IV dan V.
“Program ini sudah berjalan sejak tahun 2014 dan setelah dilakukan pemantau oleh AVRDC ternyata berdampak positif, anak – anak lebih menyukai sayuran dan mengetahui cara budidaya serta mengolah sayuran sendiri,” ucap Rina.
Menurutnya, kegiatan ini menumbuhkan wawasan tentang kesehatan bagi lingkungan pendidikan dan melatih siswa lebih gemar mengkonsumsi sayuran. Program Sayuran Masuk Sekolah dilaksanakan di 10 SD se Kabupaten Batang, namun karena ada peningkatan jumlah siswa yang mengkonsumsi sayuran maka jumlah sekolah pelaksana program tersebut ditambah 10. Sehingga saat ini total sekolah pelaksana Program Sayuran Masuk Sekolah ada 20 SD di Kabupaten Batang.
Ditemui di tempat yang berbeda Casono guru SD Kauman VII menyampaikan tidak lanjut dari Program Sayuran Masuk Sekolah ini, tiap SD akan mendapat bantuan sarana dan prasarana untuk berkebun dan setiap Sabtu pada minggu 1 dan 3 melaksanakan kegiatan berkebun yang diikuti para siswa.
“Harapannya kegiatan gemar menanam sayuran ini tidak hanya dilakukan di sekolah saja , tetapi bagi orangtua siswa juga ikut melakukan hal yang sama sehingga ada kerjasama antara pihak sekolah dan wali murid untuk menciptakan generasi yang gemar mengkonsumsi sayuran,” tegasnya.
Sementara itu menanggapi hal tersebut, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Batang Uni Kuslantasi Wihaji yang ditemui di Rumah Dinas Bupati, menyambut baik karena bisa menjadi bahan pembelajaran tentang kreativitas oleh guru kepada siswa.
“Kegiatan ini bisa dijadikan pembelajaran bisnis, cinta lingkungan, keindahan dan ketelatenan kepada siswa, karena tanaman butuh kelembutan dalam merawatnya, jika tanaman dirawat dengan penuh cinta maka akan tumbuh dengan baik, karena tanaman,” tuturnya. (Heri / MC)