SPO Dapat Dukungan Penuh Kaum Milenial
Batang - Sensus Penduduk Online (SPO) 2020 yang telah digencarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Batang sejak 15 Februari 2020, ternyata mendapat respon positif dari kaum milenial. Hal ini karena kecepatan dan kemudahan dalam memasukkan data kependudukan hanya melalui website http://sensus.bps.go.id.
Batang - Sensus Penduduk Online (SPO) 2020 yang
telah digencarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Batang sejak 15 Februari 2020,
ternyata mendapat respon positif dari kaum milenial. Hal ini karena kecepatan
dan kemudahan dalam memasukkan data kependudukan hanya melalui website http://sensus.bps.go.id.
Waktu pengisian rata-rata cukup lima menit dengan
menyiapkan Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk dan tinggal menjawab pertanyaan
yang tertera di website.
“Pengisian online menggunakan gawai sangat
memudahkan kaum milenial tanpa harus didatangi petugas sensus, data kita sudah
dimasukkan secara detail, singkat, ringkas dan cepat,” kata salah satu siswa,
Fakbar Cahyoko di SMAN 1 Kabupaten Batang, Senin (17/2/2020).
Ia berharap, data masyarakat Indonesia dapat
tercatat secara menyeluruh. Bagi BPS pun akan sangat terbantu dengan kerja
sistem secara online, karena membutuhkan waktu lebih efisien.
Sementara, Kepala SMAN 1 Batang, Sukalim mengatakan,
kaum milenial harus memanfaatkan SPO 2020, agar terdaftar sebagai penduduk
Indonesia. Dengan penguasaan teknologi informasi yang baik, kaum milenial tidak
akan mengalami kesulitan agar terdata sebagai penduduk Indonesia, melalui website http://sensus.bps.go.id.
Terkait data yang ada di BPS, bagaimana pun juga
erat hubungannya dalam pengambilan kebijakan.
“Data yang diperoleh nantinya akan berpengaruh bagi
pembangunan, terutama kondisi di Tahun 2045, yaitu adanya bonus demografi,”
ungkapnya.
Ia memastikan akurasi data dapat diperoleh melalui
Sensus Penduduk, maka kaum milenial harus berperan aktif melakukan pengisian
data kependudukan secara online. Tujuannya agar pemerintah dapat mengambil
kebijakan yang tepat berdasarkan data yang valid, saat terjadinya puncak bonus
demografi. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)