Lopisan Akhiri Tradisi Balon Udara Selama 25 Tahun
Tradisi Syawalan Idul Fitri 1438 H di RT 01 RW 03 Kelurahan Kauman kecamatan Batang tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tradisi syawalan yang dilaksanakan satu minggu setelah hari raya idul fitri pada tahun-tahun sebelumnya diramaikan dengan pelepasan balon udara, kini diganti dengan pemotongan lopis raksasa.
Pada tahun-tahun sebelumnya, di RT yang terletak di jantung kota Batang itu ritual tradisi syawalan diawali dengan do’a bersama di mushola setempat dengan membawa jajan dan makan bersama serta tukar menukar jajan, tradisi tersebut dikenal sebagai riyoyo. Prosesi tersebut diakhiri dengan pelepasan balon udara besar ke angkasa.
Tradisi pelepasan balon udara telah berlangsung selama puluhan tahun sejak awal tahun 1990an (lebih kurang 25 tahun) dan balon yang diterbangkan dari tahun ke tahun semakin besar. Balon tersebut dibuat dari kertas minyak dan menggunakan asap CO2 sebagai pendorongnya. Namun pada tahun ini gencar himbauan dan larangan dari Pemerintah untuk menerbangkan balon udara karena dapat mengganggu lalu lintas penerbangan.
Atas larangan penerbangan balon, Ketua RT setempat Mohammad K Asom, tokoh pemuda Bethel Sugiarto serta warga lainnya kemudian berinisiatif membuat rencana agar tradisi riyoyo sebagai kearifan lokal tetap meriah walaupun tanpa adanya pelepasan balon udara.
Lopisan dipilih sebagai tema syawalan tahun ini menggantikan tradisi pelepasan balon udara, “lopis merupakan makanan yang kenyal dan lengket, mengandung makna persaudaraan dan silaturahmi di RT ini tetap lengket dan terjaga” demikian Mohammad K. Asom memberikan pemaknaan dari acara lopisan tersebut.
Dalam sambutannya Kepala Kelurahan Kauman, Kasnadi, mengapresiasi acara lopisan yang telah dilakukan oleh RT 03/01 dan berharap di masa mendatang acara tersebut dapat menjadi lebih baik.
Tidak lupa mantan Kepala Kepala Kelurahan Proyonanggan Selatan itu menyampaikan terima kasih atas partisipasi warga RT 01/03 yang telah membayar pajak bumi dan bangunan (PBB) dan menghimbau bagi warga yang belum membayar agar segera melunasinya serta menyampaikan informasi tentang rencana pembangunan RSU Muhammadiyah yang terletak di Kelurahan Kauman.
Prosesi lopisan yang dilaksanakan pada hari minggu (2/7) di Musholla Rohmatan Lil Alamin Gg. 21 RT 03/01 diawali dengan do’a oleh Ustad Sultani, sambutan Ketua RT dan kepala kelurahan Kauman dilanjutkan dengan pemotongan lopis raksasa oleh Kepala Kelurahan Kauman dan disaksikan warga. Acara diakhiri dengan makan lopis bersama antara Kepala Kelurahan dan warga RT setempat.
Tradisi lopisan di RT tersebut mungkin bukan merupakan pioner, namun semangat untuk nguri-uri (melestarikan) kearifan lokal tanpa menabrak aturan yang ada patut mendapat apresiasi. (Pramu)