Progres Terlambat Bupati Batang Sidak Jembatan Situri
Batang - Rentan mengalami keterlambatan progres pembangunan fisik, Bupati Batang Wihaji melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di Jembatan Situri, Desa Klidang Lor, Kabupaten Batang, Selasa (15/10/2019).
"Saya tidak ingin proyek fisik tahun 2019 ada yang bermasalah, karena berakibat merugikan masyarakat sekitar dan Pemkab," kata Bupati Batang Wihaji.
Oleh karena itu, lanjutnya, berdasarkan laporan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Batang proyek pembangunan fisik Jembatan Situri dengan anggaran Rp18,101 miliar, yang sumber dananya dari bantuan keuangan provinsi Jawa Tengah progresnya mengalami keterlambatan.
"Sebentar lagi musim hujan, saya minta untuk dikebut pengerjaannya, maka progres harus sesuai, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) harus terus memantau pengerjaan agar sesuai dengan prosedur, karena kita sudah berikan surat peringatan satu," jelasnya.
Ia menyampaikan dari dalih pelaksana proyek salah satu presentasinya yang paling tinggi ada pada pembuatan kerangka baja, sehingga secara otomatis presentasinya naik sampai 20 persen.
"Ada beberapa kendala keterlambatan, seperti harus membuat akses jalan menuju galangan kapal dan ada juga masyarakat yang meminta kompensasi karena terdampak getaran tiang pancang," imbuhnya.
Bupati juga meminta kepada pelaksana proyek agar mengejar keterlambatannya, kalau memang perlu tambah tenaga kerja lagi, karena saya minta proyek Jembatan Situri jangan sampai gagal.
Sementara, Kasi Pemeliharaan dan Pengawasan Bidang Jalan dan Jembatan DPUPR Kabupaten Batang Endro Suryono mengatakan untuk tinggi Jembatan Situri mencapai 10.5 meter yang ditargetkan selesai pada 25 Desember 2019 mendatang.
"Untuk keterlambatan mencapai 10 persen, dan kami sudah mengeluarkan surat peringatan satu, tapi tim pengendalian kita sesuai dengan tahapan kontrak dan optimis akan rampung tepat waktu,” pungkasnya. (Humas Batang, Jateng/Edo)