Bangun Karakter dengan Berteater
Batang - Di era mienial yang erat dengan modernisasi, dibutuhkan sumber daya manusia yang tidak hanya piawai mengaplikasikan teknologi digital. Tetapi diperlukan insan-insan berkarakter, sehingga saat membangun daerah, tetap mengedepankan hati dan tidak mementingkan diri sendiri.
Untuk itulah, Komunitas Teater Batang bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Batang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang menggelar Festival Drama Pelajar, yang diikuti 16 kelompok teater dari tingkat SMP dan SMA/SMK se-Kabupaten Batang, mulai 4-6 Oktober di Gedung Wanita Kabupaten Batang.
“Seorang aktor harus berani menunjukkan diri melalui karakter yang diperankan dalam pementasan itu. Ini tentunya menggugah para milenial, supaya berani memberikan kritik, melalui penokohan-penokohan tersebut,” terang Ketua Panitia Festival Drama Pelajar Akhmad Syaiful Muluq, di Gedung Wanita, Jumat (4/10/2019).
Membangun karakter anak melalui seni teater, menurut Wakil Bupati Suyono, dapat mengeksplorasi segala sesuatu yang ada di dalam jiwa mereka, yang diwujudnya berupa ekspresi gaya dan gerak tubuh anak.
“Anak-anak itu sendiri mampu menerjemahkan dari jiwa dan gerakan,” tuturmya.
Suyono mengimbau, dalam berteater anak-anak harus lebih kreatif dan selalu memberi inovasi dalam membangun seni. Harapannya seni ini nantinya dapat dieksplor lebih luas, sehingga bisa menampilkan seni pertunjukan yang lebih memukau lagi.
“Mereka perlu lebih eduksi, karena di Kabupaten Batang seni teater ini belum banyak dipublikasikan, dengan terus mendapat dukungan dari Pemkab,” tegas Wakil Bupati Suyono.
Ditemui di tempat yang sama, Dosen Fakultas Seni Peran Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Lephen Purwanto menambahkan, festival ini sangat luar biasa, karena hasrat berteater dari anak akan tersalurkan.
“Yang penting adalah fasilitas gedung petunjukan harus memadai, supaya kreativitas anak-anak juga tersalurkan dengan baik,” ungkapnya.
Melihat antusias pelajar mengikuti teater, lanjutnya, merupakan modal yang luar biasa. Hal ini dapat dijadikan bekal bagi mereka untuk bekerja sama.
“Kecerdasan emosi mereka dilatih untuk menghayati peran orang lain, menghayati konflik supaya dapat mengendalikan konflik, maka secara psikologis akan terbangun karakternya,” jelasnya.
Menurutnya, melalui festival ini, anak dilatih agar memahami bahwa dalam hidup ini untuk mendapatkan sesuatu memerlukan perjuangan.
“Dalam memberikan penghargaan pun, penyelenggara tidak hanya memikirkan para sutradara dan karyanya semata. Tapi juga harus memikirkan mereka yang berjuang di belakang layar, seperti penata busana, penata rias dan penata panggung, semuanya harus dihargai,” tegasnya.
Dan pada malam Penganugerahan Pemenang Festival Drama Pelajar, akan tampil sebagai bintang tamu Teater Sandilara dari Surakarta dengan lakon “DOM”, yang akan dihadiri oleh Bupati Batang Wihaji. (MC Batang, Jateng/Heri)