Penyiar Berkarakter Ujung Tombak Informasi
Batang - Memasuki era industri 4.0, dunia radio pun dituntut supaya mampu mengikuti perkembangan teknologi kepenyiaran. Sedangkan tokoh yang menjadi ujung tombak adalah penyiar yang mempunyai suara berkarakter, untuk memperkuat informasi yang disampaikan kepada pendengar.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Batang, Jamal Abdul Naser mengharapkan pelatihan kepenyiaran ini, dapat membawa warna baru dan menambah khazanah keilmuan bagi para penyiar Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Abirawa FM dan tim peliputan Media Center, sehingga informasi yang disampaikan mengedukasi masyarakat.
“Saya pingin Batang itu ada bentuk siaran yang menjadi ikon, karena selama ini di Jawa Tengah kami mendapatkan penghargaan bukan dari lomba-lomba yang khusus, hanya perlombaan sebagai pengirim siaran berita Jawa Tengah Dalam Berita dan kontributor berita RRI Semarang,” papar Jamal Abdul Naser di Ruang Analitic Media Diskominfo Kabupaten Batang, Senin (30/9/2019).
Jamal berkeinginan supaya para insan media di Diskominfo, memiliki kreasi dan inovasi dalam dunia penyiaran yang berkarakter khusus, seperti pendidikan, sosial maupun budaya.
“Pelatihan ini akan membuat teman-teman timbul kreasi dan inovasi, yang berhubungan dengan konten-konten di LPPL Radio Abirawa FM,” tandasnya.
Supaya dapat bersaing dengan radio-radio digital di era milenial, Praktisi Radio, Nuning Purnamaningsih dari D’Aigua Komunika Jakarta mengemukakan, penyiar adalah ujung tombak yang merupakan etalase di radio tempatnya bertugas, seharusnya mengetahui segmentasi pendengar, hingga memahami semua seluk beluk aktivitas keseharian mereka, tentu informasi yang akan disampaikan tidak jauh dari rutinitasnya.
“Yang dibutuhkan orang-orang adalah bagaimana mengatasi kesulitan, bagaimana membuat komunikasi yang baik antara guru dan murid, orang tua dan anak atau orang tua dan guru. Kalau semua itu dilayani, diberikan sekat programnya, pasti dicari orang dong,” terang wanita yang telah 40 tahun bercumbu dengan mikrofon.
Kita sebagai insan radio, kata Nuning, yang mempunyai peran menyampaikan informasi sekaligus menanggulangi hoaks, tentang sesuatu yang terjadi di masyarakat, diharapkan mampu meramu menjadi berita yang lebih positif. (MC Batang, Jateng/Heri)