Menanamkan Pola GERMAS di Seluruh Kabupaten Batang
Menindaklanjuti Instruksi Presiden (Inpres) RI No. 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), ternyata harus secepatnya ditanamkan dalam pola pikir masyarakat. Gerakan ini tentunya bertujuan agar masyarakat sadar akan arti kebersihan dan kesehatan, Dukuh Petamanan, Desa Banyuputih, Kamis (15/6).
Salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan walaupun di setiap rumah warga sudah mempunyai jamban tetapi kebiasaan untuk Buang Air Besar (BAB) di sungai masih membudaya. “Sangat sulit untuk menghilangkan kebiasaan BAB di sungai, padahal sudah diberi penyuluhan supaya melakukan segala aktivitas Mandi, Cuci, Kakus (MCK) pada tempatnya,” katanya.
“Tidak hanya warga di desanya namun di desa lain perlu ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten Batang, untuk menanamkan kesadaran hidup bersih dan sehat,” jelasnya.
Dirinya mengharapkan pada masa kepemimpinan Bupati Wihaji dan Wakil Bupati Suyono untuk memperhatikan warga desanya, dengan aksi nyata GERMAS.
Disisi lain warga dukuh Petamanan memiliki kehidupan yang lebih religius, dengan menerapkan pola pesantren kepada warganya. Walaupun sebenarnya bukan sebuah pesantren namun dalam kehidupan kesehariannya, mereka mencerminkan kehidupan layaknya para santri. Beberapa orang menyarankan agar dukuh Petamanan dibangun sebuah pesantren, namun para sesepuh menolaknya dengan alasan ingin lebih fokus pada pembangunan karakter warga desanya.
Dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) Camat Banyuputih Himawan selalu menghimbau kepada warganya agar menjaga kerukunan, keamanan dan tidak mudah terhasut oleh berita yang belum tentu kebenarannya.
”Saya sangat mengharapkan agar warga Kecamatan Banyuputih bisa menjaga keadaan menjelang arus mudik ini tetap kondusif dan dapat bekerjasama dengan Bupati Batang,” ujar Himawan saat memberikan sambutan kepada Bupati dan rombongan saat Tarawih Keliling di dukuh Petamanan.
Sementara itu Bupati Wihaji menyampaika dalam kurun waktu 5 tahun kedepan pasti ada program kerja yang telah disusun untuk kesejahteraan masyarakat, termasuk dalam bidang kesehatan. “Saya sangat mengharapkan tahun 2017 sudah mulai menjalankan program yang sudah direncanakan,” katanya.
Dirinya menambahkan kaitannya dengan program santunan kematian bagi warga tidak mampu, dibutuhkan dana sekitar Rp. 5 M. (Heri/McBatang)