Rames Wabup, Mendidik Generasi Muda Batang Yang Religius
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mendidik generasi muda Batang yang berjiwa religius untuk membangun Batang yang semakin maju. Salah satunya dengan mengajak para generasi muda Batang mengikuti kajian religi. Selama bulan suci Ramadhan untuk mempererat hubungan antara pemerintah daerah dengan warganya maka diadakan Rames Wabup (Ramadhan Bersama Bapak Wakil Bupati Batang), di Rumah Dinas Wakil Bupati Batang, Selasa (6/6).
Dikemas dengan kajian-kajian khusus untuk menarik minat generasi muda, seperti Sosis Ku (Solusi Islam Seputar Keluarga Ku) tiap hari minggu menjelang buka puasa, Ngopi (Ngopeni Pikir) dan Jus Mangga (Kajian Khusus Masalah Agama) yang hadir tiap Selasa dan Rabu malam setelah Sholat Tarawih. Pengajian ini tidak hanya diadakan pada bulan Ramadhan saja, namun rencananya akan diagendakan setiap Rabu Pon (hari pasaran Jawa) dalam bentuk Khataman Al Qur’an.
“Ini merupakan bagian dari menumbuhkan jiwa religius generasi muda Batang supaya dapat membangun Kabupaten Batang secara agamis dan tentu ini sesuatu hal yang baik karena bisa menyaring dari perilaku negatif,” kata Suyono saat ditemui di kajian Ngopi.
Menurutnya, kajian ini dapat membentengi generasi muda agar tidak mudah terpengaruh dengan berita-berita hoax yang belum tentu kebenarannya. “Apabila tidak ada sosialisasi dari orang yang sudah mengetahui kebenarannya, maka bisa menimbulkan main hakim sendiri seperti sekarang ini munculnya persekusi yang sangat berbahaya karena tidak menggunakan aturan yang ada, sehingga menimbulkan keberingasan,” terangnya.
Suyono menambahkan dalam membangun Batang tidak bisa hanya berdua dengan Bupati Wihaji saja, tetapi juga melibatkkan seluruh kalangan utamanya para ulama yang diharapkan fatwanya untuk mewujudkan Batang yang semakin baik.
Sementara itu Ustadz Casrameko dalam kajiannya menyampaikan materi tentang bahagia dengan hati yang suci. Bahwa untuk bahagia manusia hanya butuh 2 hal. “Kita harus mengharmoniskan jiwa dan raga. Seperti halnya Wakil Bupati Suyono juga menginginkan untuk mengharmoniskan antara pemerintah dan rakyatnya,” terangnya.
Ustadz Miko sapaan akrabnya mengatakan dalam mencapai sebuah kebahagian yang pertama harus Takholi yaitu mensucikan jiwa atau hati dari sifat yang buruk, salah satunya dengan berpuasa. Dalam diri manusia ada otak dan hati. Jika hati bersih maka otak juga mengikuti bersih. Puasa itu bertingkat-tingkat, untuk tingkat umum hanya mendapat lapar dan dahaga., namun mata dan hatinya belum bisa dijaga dari perbuatan negatif.
“Kedua Takhali yaitu menghiasi hati dengan sifat yang bersih/baik. Untuk menghiasi hati dimulai dari pakaian yang dikenakan, dengan pakaian yang sopan dan tidak membuka aurat. Harapannya setelah berpakaian yang menutup aurat, maka insya Allah perbuatannya pun akan terjaga dari hal-hal yang dilarang agama,” ujarnya.
“Terakhir dengan Tajali yaitu setiap hari selalu merasa diawasi Allah SWT. Ketika kita merasa Allah selalu mengawasi pasti yang ada hanya pikiran positif / baik, maka akan melakukan hal – hal positif saja sehingga dapat merasakan kebahagiaan,” tambahnya.
Harapannya generasi muda Batang dapat memiliki hati yang dipenuhi iman, islam dan ikhsan. Apabila semakin besar iman maka semakin besar pula rasa tskut kepada Allah , sehingga tidak akan melakukan hal negatif. Pada akhirnya kita akan menndapat sifat ikhsan yaitu merasa takut apabila melakukan hal buruk karena selalu diawasi Allah. (Heri/McBatang)